Korban Gempa Sumedang Dapat DTH Rp 500 Ribu per Bulan

gempa
ATAP ROBOH: Rumah warga di Kelurahan Cipameungpeuk, Sumedang Selatan, rusak akibat gempa. (PANJI/RADAR SUMEDANG)

JAKARTA, radarsampit.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto memastikan bahwa penanggulangan gempa bumi di Sumedang, Jawa Barat sudah berjalan sesuai prosedur. Warga terdampak pun dijamin mendapatkan dana tunggu hunian (DTH).

Suharyanto mengatakan, Tim Gabungan yang tergabung dalam Posko Siaga Nataru sudah mengambil langkah penanganan di lokasi terdampak gempa. ”Ketika terjadi bencana seperti yang di Sumedang, tim langsung bergerak cepat,” kata jenderal bintang tiga TNI AD itu.

Bacaan Lainnya

Ia menyampaikan bahwa yang menjadi prioritas saat ini adalah kebutuhan dasar untuk pengungsi. Pihaknya mengupayakan semua kebutuhan tersebut terpenuhi. Berkaitan dengan pendataan warga terdampak gempa, dia menyatakan bahwa instansinya melakukan kaji cepat. Tujuannya agar keputusan bisa segera diambil. Opsinya perbaikan rumah warga terdampak atau pemindahan rumah lantaran lokasi rumah berada di zona rawan bencana.

Menurut Suharyanto, tim dari BNPB bakal turut melakukan pendampingan dalam pembentukan posko, pendataan lanjutan, dan proses rehabilitasi serta rekonstruksi. Dia ingin penanganan darurat dan rehabilitasi rekonstruksi berjalan paralel. ”BNPB menerjunkan tim untuk posko komando, kemudian akan membantu pendampingan kaji cepat. Kami sepakat tidak menunggu sampai tujuh hari selesai namun secara paralel,” jelas dia.

Baca Juga :  Prabowo Rayakan HUT Gerindra dengan Sederhana

Untuk semua warga yang sudah tidak bisa menempati rumah mereka akibat diguncang gempa, pemerintah menyiapkan dana tunggu hunian atau DTH. Nantinya setiap keluarga mendapat dana Rp 500 ribu per bulan untuk mereka gunakan sebagai uang sewa hunian sementara. Dia meminta agar kaji cepat segera dituntaskan supaya segera ada kepastian. ”Semakin lambat data yang masuk maka semakin lambat juga dilakukan perbaikan,” imbuhnya.

Berdasar hasil peninjauan yang dilakukan oleh Suharyanto ke lokasi terdampak gempa, dia memastikan bahwa sejauh ini gempa bumi Sumedang tidak berpengaruh terhadap arus lalu lintas di Jalan Tol Cisumdawu. Dia menyebut, informasi yang menyatakan twin tunnel di jalan tol itu retak pada bagian dinding merupakan kabar tidak benar. Jalan tol tersebut masih berfungsi dan bisa digunakan. ”Katanya (gempa bumi) mengganggu Tol Cisumdawu, itu juga tidak benar,” tegas dia.



Pos terkait