Korban Gempa Sumedang Dapat DTH Rp 500 Ribu per Bulan

gempa
ATAP ROBOH: Rumah warga di Kelurahan Cipameungpeuk, Sumedang Selatan, rusak akibat gempa. (PANJI/RADAR SUMEDANG)

Hal ini diamini oleh Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian. Menurutnya, Kementerian PUPR menurunkan tim Ditjen Bina Marga bersama Komite Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) untuk melakukan inspeksi kondisi terowongan yang berada di ruas tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan tersebut. “Sesuai inspeksi tersebut Terowongan Cisumdawu saat ini dalam kondisi aman beroperasi,” kata Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian.

Terowongan Cisumdawu merupakan bagian dari Jalan Tol Cisumdawu yang memiliki panjang 472 meter. Lokasi Terowongan terletak  di Desa Pamulihan dan Desa Cigendel, Kecamatan Pamulihan.

Bacaan Lainnya

“Untuk mengetahui pengaruh gempa yang terjadi terhadap terowongan Cisumdawu berdasarkan informasi yang beredar luas di sosial media, tim dari Kementerian PUPR yang melakukan inspeksi terdiri dari Direktorat Jenderal Bina Marga dan KKJTJ,” ucapnya. Menurutnya salah satu bagian penting yang diperiksa pada terowongan pasca gempa adalah bagian portal terowongan yang diduga terdampak beban gempa.

Baca Juga :  Usulan Kebutuhan Rekrutmen CASN 2024 Diperpanjang

Hedy menyebut berdasarkan hasil inspeksi awal, tidak ditemukan retakan pada permukaan beton. Yang selama iji terlihat dan membentuk pola mirip retakan beton merupkan tumpukan debu pada permukaan beton yang tidak rata.

“Untuk mengetahui kondisi Terowongan Cisumdawu secara keseluruhan pasca gempa, akan dilakukan pemeriksaan detail secara spesifik,” ungkapnya. Lebih lanjut dia menyatakan untuk menjaga kondisi terowongan tetap berfungsi optimal dalam melayani pengguna jalan tol, tim telah melakukan pemeliharaan rutin.

Sementara itu, Dosen Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran (Unpad) Ismawan mengungkapkan, gempa bumi yang terjadi di Sumedang pada Minggu (31/12/2024) dan Senin (1/12/2024) menandakan jika wilayah Jawa Barat masih menyimpan potensi sesar yang belum terpetakan.

Sebab, dia meyakini, peristiwa tersebut bukan merupakan aktivitas sesar Cileunyi-Tanjungsari. Mengingat, tiga lokasi episentrum gempa bumi Sumedang berada jauh dari ujung timur laut sesar Cileunyi-Tanjungsari. ”Jika melihat dari focal mechanism gempa bumi yang terjadi, diperkirakan arah sesar yang terlihat relatif dari barat ke timur. Sehingga, kalau dibandingkan dengan sesar Cileunyi-Tanjungsari, itu arahnya berbeda,” jelasnya.



Pos terkait