Kotim Kaji Penanggulangan HIV/AIDS Pemkab Banjar

study banding aids
STUDI BANDING: Wakil Bupati Kotim Irawati didampingi Ketua DPRD Kotim Rinie menerima cendera mata dari Wabup Banjar Habib Idrus Al Habsyie saat studi banding, baru-baru ini. (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Wakil Bupati Irawati dan Ketua DPRD Kabupaten Kotim Rinie beserta rombongan melakukan studi banding ke Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), terkait penanggulangan HIV/AIDS.  Rombongan diterima Pemkab setempat di Aula Barakat, Kantor Bupati Banjar, Martapura, beberapa waktu lalu.

Kunjungan tersebut juga diikuti Ketua KPAD Kotim Asikin Arfan, Kepala Dinas Sosial Kotim Wiyono, dan rombongan lainnya. Kedatangan rombongan disambut Wakil Bupati Banjar selaku Ketua Pelaksana KPA Banjar Habib Idrus Al Habsyie dan sejumlah pejabat setempat.

Bacaan Lainnya
Gowes

”Alhamdulillah, saya bersama Ketua DPRD Kotim dan dinas terkait bisa bersilaturahmi dengan KPA Kabupaten Banjar, Martapura, dalam rangka berbagi pengalaman dalam menangani penyebaran kasus HIV/AIDS, seiring dengan meningkatnya kasus HIV/AIDS dan kasus LGBT di Kotim,” ujar Irawati.

Irawati mengatakan, kunjungan kerja itu untuk silaturahmi dan sosialisasi, serta kaji tiru dalam rangka menanggulangi permasalahan HIV/AIDS. Pasalnya, kasus HIV/AIDS merupakan permasalahan serius yang harus ditanggulangi bersama agar penyebarannya tak meluas.

Baca Juga :  Parah! Lebih dari 200 KK Terdampak Banjir Musiman di Utara Kotim

Selain silaturahmi, lanjut Irawati, pihaknhya juga ingin mengetahui upaya yang telah dilakukan KPAD Banjar dalam menangani kasus HIV/AIDS . ”Kalau tidak bisa mengobati, paling tidak bisa mengurangi penyebarannya,” ujarnya.

Dia melanjutkan, masih tingginya kasus HIV/AIDS di Kotim harus mendapat perhatian serius dari semua pihak, terutama KPAD Kotim. Berdasarkan data, pada September 2022 tercatat ada 33 kasus HIV/AIDS di Kotim. Jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat 44 kasus, tahun 2020 sebanyak 53 kasus, dan tahun 2019 sebanyak 77 kasus.

Pihaknya berharap melalui sosialisasi dan penanganan yang serius serta kepedulian dari semua pihak, dapat menekan penyebaran kasus HIV/AIDS di wilayah ini. (yn/ign)



Pos terkait