SAMPIT, radarsampit.com – Saat ini inflasi menjadi isu yang sangat penting. Inflasi merupakan salah satu indikator dalam menilai kinerja perekonomian suatu daerah. Sempat tinggi, belakangan inflasi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai terkendali.
Inflasi pada September 2022 mencapai 8,85 persen. Kondisi ini menempatkan Kotim menjadi salah satu kabupaten dengan inflasi tertinggi di Indonesia.
“Namun berkat kerja keras kita semua secara berangsur-angsur laju inflasi ini dapat dikendalikan dan terus mengalami penurunan hingga pada Desember 2022 menjadi 5,99 persen dan kembali menurun pada Januari 2023 menjadi 5,50 persen,” kata Halikinnor.
Meskipun inflasi di Kotim sudah menunjukkan penurunan namun pemerintah terus melakukan pengendalian inflasi dengan menggelar pasar penyeimbang bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Pasar penyeimbang digelar di Pasar Eks Mentaya Teater Sampit dan Kantor Kecamatan Baamang, Kamis (9/2) lalu. Warga yang telah mendapatkan kupon dapat menukarkannya dengan satu paket kebutuhan pokok. Satu paket bahan pokok terdiri dari minyak goreng 2 liter, beras 5 Kg, gula 2 Kg, susu kental manis satu kaleng, ikan kemasan satu kaleng. Harga normal paket ini Rp 150 ribu. Satu paket tersebut mendapatkan subsidi dari pemerintah provinsi senilai Rp 100 ribu sehingga masyarakat hanya menebusnya dengan harga Rp 50 ribu per satu paket.
Kepala Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kotim Zulhaidir menyebut, untuk dua titik lokasi tersebut ada 5.000 paket sembako yang disiapkan.
“Sebanyak 2.500 paket di Pasar Rakyat Eks Mentaya Sampit dan 2.500 paket di Kantor Kecamatan Baamang,” sebutnya.
Lebih lanjut, guna mengendalikan inflasi di wilayah ini, pasar penyeimbang rencananya akan terus dilakukan sepanjang tahun. (yn/yit)