Laporan Warga Mandek di Komisi I DPRD  

Laporan Warga Mandek di Komisi I DPRD  
MENGADU: Dua warga mantan Damang Kepala Adat yang mengadukan persoalannya ke Komisi I DPRD Kotim belum ada kejelasan penanganan.

SAMPIT – Aspirasi warga yang disampaikan ke DPRD Kotim sebagian tidak jelas tindaklanjutnya. Seperti halnya laporan mantan Damang Kepala Adat dari Kecamatan Parenggean dan Telaga Antang sejak beberapa bulan lalu. Namun, hingga kini laporan kian tidak jelas nasibnya.

”Kami kembali mempertanyakan bagaimana pengaduan kami ke lembaga itu terkait persoalan adat yang sudah kami tuangkan secara  lengkap dalam surat tersebut,” kata mantan Kepala Adat Kecamatan Parenggean Jhon Lentar kemarin.

Bacaan Lainnya

Jhon Lentar bersama Saskartomo mendatangi kantor DPRD Kotim Jumat (18/6) pekan lalu. Namun kantor DPRD kosong. Mereka kebingungan untuk meminta informasi mengenai respon DPRD, khususnya Komisi I yang membidangi urusan tersebut. Saat itu Komisi I DPRD kabarnya sedang ramai-ramai mengikuti perjalanan dinas di Jakarta.

“Kami ke sana tapi orangnya tidak ada.  Harusnya dijelaskan bagaimana nasib surat kami, karena kami bersurat resmi kepada lembaga itu,” tegasnya.

Baca Juga :  Bupati Kotim Imbau Masyarakat Bayar Zakat

Jhon Lentar berharap aspirasi mereka itu ditindaklanjuti DPRD, salah satunya adalah adanya mediasi antara mereka dengan pihak terkait mengenai persoalan pemecatan dirinya sebagai damang kepala adat.

”Di sini kami bukan untuk menghakimi  baik itu bupati pemerintah dan lain sebagainya, tetapi ingin tahu duduk persoalannya. Apa salah kami sehingga dipecat oleh pemda sebagai damang kepala adat,” kata dia.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kotim Rudianur mengatakan,  penanganan persoalan itu sebenarnya sudah dialihkan ke Komisi I sebagaimana pembidangan tugas dan fungsinya.

“Sebenarnya ada di Komisi I dan memang diarahkan ke bidang itu,”kata dia.

Sebelumnya, Sekretaris Komisi I Hendra Sia menyebutkan akan segera berkoordinasi dengan anggota Komisi I untuk menanggapi laporan warga. Namun hingga kini Komisi I yang dipimpin Agus Seruyantara  belum menjadwalkan lantaran sibu dengan kegiatan perjalanan dinas. (ang/yit)

 



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *