Lebih lanjut Rony mengatakan, untuk memaksimalkan kualitas beras petani lokal, Perum Bulog Cabang Sampit berinovasi memproduksi beras lokal dengan merk Forti-Vit. Beras ini merupakan beras fortifikasi yang diperkaya tinggi vitamin B1,B3,B6,B9,B12, tinggi zat besi dan Zink.
”Beras ini kaya vitamin dan mineral yang baik dikonsumsi untuk ibu hamil dan lansia,” kata Rony yang pernah bertugas sebagai Kepala Perum Bulog Muara Teweh sejak 2016-2017 dan Kepala Perum Bulog Kapuas 2018-2020.
Rony mengatakan, program beras berfortifikasi atau beras sehat ini merupakan program pusat yang sudah diluncurkan tahun 2019 lalu. Dalam penyediaan vitamin, pihaknya bekerjasama dengan salah satu perusahaan penyedia kernel fortifikan.
”Perum Bulog Cabang Sampit satu-satunya kabupaten di Kalteng yang memiliki alat dan memproduksi sendiri beras lokal yang diolah, diproses ulang, kemudian dicampur vitamin lalu dikemas menggunakan alat vacuum,” kata Kepala Perum Bulog Sampit yang bertugas sejak Oktober 2020 lalu.
Tahun 2021 ini, pihaknya telah memproduksi sebanyak 7 ton beras medium fortifikasi dengan merk Forti-Vit yang dijual dengan harga Rp 15 ribu per kg. ”Penjualannya sudah disebar Se-kalteng. Sekarang, stok beras Forti-Vit yang tersedia tinggal 250 kg,” katanya.
Rony menargetkan tahun depan akan terus mengoptimalkan penjualan beras Forti-vit yang bertujuan untuk mendukung program Kementerian Kesehatan dalam mewujudkan strategi nasional percepatan pencegahan stunting periode tahun 2018-2024 melalui intervensi gizi spesifik.
”Tahun depan, Perum Bulog Sampit berusaha menjual beras yang berkualitas dengan tetap menyerap hasil panen petani lokal yang kami produksi menjadi beras yang berkualitas. Masyarakat bisa memilih, membeli beras lokal dengan harga Rp 8.600 per kg atau membeli beras sehat kaya vitamin dengan harga Rp 15 ribu per kg,” tandasnya. (hgn/ign)