Untuk itu, pihaknya berharap pemerintah daerah turun tangan menangani persoalan ini, lantaran perbaikan yang dilakukan sifatnya hanya sementara.
Sebabnya, mengingat arus lalulintas yang begitu padat bila tidak ditindaklanjuti dengan pengerjaan melalui proyek pemerintah daerah, jalan akan kembali rusak dan rawan terhadap keselamatan pengguna jalan.
“Sejatinya banyak lubang yang tersebar di sejumlah titik, dan titik yang kita perbaiki adalah yang paling parah sepanjang 200 meter,” pungkasnya. (tyo/sla)