Maunya Ladies, Pemuda Ini Malah Dijebak Penipu

ilustrasi penipuan
Ilustrasi. (net)

PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Nasib apes sekaligus tak beruntung dirasakan pemuda berinisial SA yang berusia 19 tahun. Uang jerih payahnya bekerja hanya dalam sekejap habis lantaran ia menjadi korban penipuan, dan menyesal hingga mengadu ke tim Virtual Humas Polda Kalteng.

Nasib itu dirasakan PA, setelah sebelumnya ia ingin menyalurkan hawa nafsunya dengan menyewa  wanita pekerja seks komersial (PSK) melalui aplikasi berisi konten untuk orang dewasa. Apesnya, ia ternyata malah menjadi korban penipuan dan pemerasan.

Bacaan Lainnya

Setelah ditelusuri,  ternyata pelaku merupakan warga Provinsi Jawa Barat (Jabar). Bahkan pelaku yang awalnya mengaku anggota polisi dan sempat meneror korban, ternyata anggota polisi gadungan. Sampai disarankan melapor ke Ditreskrimsus Polda Kalteng guna melaporkan kasus penipuan tersebut.

Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto  Kabid Humas AKBP Erlan Munaji mengungkapkan, peristiwa berawal saat pria berusia 19 tahun tersebut ingin melampiaskan nafsunya dengan mencari wanita pekerja seks komersial di aplikasi dewasa.

Baca Juga :  Geruduk Kantor Wali Kota, Massa Pertanyaan Program TORA

“Setelah dapat, kemudian korban ini diberikan nomor WhatsApp untuk proses sistem sewa ladies,” katanya,Minggu (18/6).

Selanjutnya, setelah diberikan sejumlah persyaratan menyewa ladies. Korban yang sudah tak kuat menahan hawa nafsu tersebut, mentransfer uang sebesar Rp 480 ribu. Namun oleh pelaku, uang tersebut dianggap tidak masuk, dengan alasan lantaran korban tidak mentransfer sesuai dengan nominal yang terdapat kode booking.

“Kemudian korban ini diminta untuk mentransfer ulang dengan nominal yang terdapat kode booking. Pasalnya jika sewa-menyewa tersebut dibatalkan, korban akan dikenakan denda yang lebih mahal,” beber Erlan.

Kemudian lanjutnya, lantarqan tak ingin mendapatkan denda, korban kemudian kembali mentransfer pelaku uang dengan nominal yang sama dan beserta kode booking. Sampai korban kemudian diminta untuk mentransfer uang sebesar Rp 1,7 juta sebagai dana keamanan. Jika tidak, pelaku mengancam akan mengirimkan anggota polisi ke korban.



Pos terkait