Saat di istana, dari foto media massa yang meliput, keempatnya duduk melingkar di hadapan sebuah meja makan bundar dengan beragam menu yang telah tersaji.Diselingi perbincangan yang akrab, suasana makan siang Presiden Jokowi bersama ketiga capres pun berlangsung hangat.”Dinamis”.
Hasil keakraban itu, secara garis besar yang direkam awak media, sepakat bersama-sama menjaga agar Pemilu berjalan dengan baik, damai, dan adil.
Jokowi pun pernah berpesan kepada rakyatnya yang dikutip dari sebuah media nasional. “Setelah berkompetisi, bersatu kembali. Lah wong yang di atas-atas saja, ketua partai-nya itu sering makan-makan bareng, capres-capres itu ngopi bareng, lah kok yang di bawah saling bertengkar dan berkepanjangan. Kita ini satu saudara, sebangsa dan setanah air Indonesia. Dan setelah berkompetisi, setelah Pemilu itu bersatu kembali sebagai sebuah bangsa yang besar,” pesan sang presiden.
Saya yakin, pilpres kali ini dibuat dinamis agar satu frekuensi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, dan melanjutkan tujuan politik, melalui Program Strategis Nasional (PSN) terutama IKN. Toh, para pemain utamanya “orang-orang” istana juga. Anggaplah Anies dan Gibran pendatang baru di panggung suksesi politik nasional kali ini. Saya yakin, mereka sudah diajari, bagaimana cara menjalankan perannya dalam panggung pilpres kali ini. (*)