Nelayan Seruyan ‘Menari’ di Tengah Badai

Nekat Melaut Demi Nafkah Anak Istri

ikan kering seruyan
IKAN KERING : Karena gelombang tinggi, Sebagian nelayan Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan istirahat melaut. Sambil menunggu cuaca bersahabat, waktu dimanfaatkan dengan membuat ikan (asin) kering. (M. RIFANI DEWANTARA/RADAR SAMPIT)  

KUALA PEMBUANG – Sebagaian nelayan di Kota Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan, masih belum bisa melaut mencari ikan akibat gelombang tinggi di perairan Kalimantan Tengah (Kalteng) sebagai dampak terjadinya cuaca ekstrem. Cuaca buruk yang terjadi pada akhir-akhir ini berdampak terhadap penghasilan para nelayan kecil atau tradisional.

Dengan kondisi cuaca tersebut, sebagian nelayan tetap nekat menangkap ikan di laut walau gelombang tinggi yang berisiko bagi keselamatan.

Bacaan Lainnya

Hal ini disampaikan Ujang, nelayan yang ditemui Radar Sampit di Tempat Pengumpulan Ikan (TPI) Kuala Pembuang. Ujang mengungkapkan untuk sehari sampai dua hari hanya bisa menangkap kurang lebih 2 kiloan ikan.

“Kami sekarang terkendala cuaca, gelombang tinggi. Kemarin juga sempat menghantam kapal, Hasil tangkapan juga berdampak menurun dua hari hanya bisa terkumpul 2 kiloan ikan saja,” ujar Ujang.

Menurutnya, nelayan di TPI ini harus memaksakan melaut karena harus membiayai keluarga dan untuk ada pemasukan sehari-sehari dengan menjual ikan segar maupun ikan kering (asin).

Baca Juga :  Warga Dapil III Seruyan Inginkan Pemerataan Guru ASN

“Kami harus memaksakan melaut walau dengan resiko besar, meski seminggu melaut hanya terkumpul ikan 3 kuintal saja. Ini demi menghidupi keluarga,” dalih Ujang. (rm-105/fm)



Pos terkait