PALANGKA RAYA- Banjir yang melanda wilayah Kalimantan Tengah, khususnya kota Palangka Raya, tidak hanya berdampak kerusakan infrastruktur.Tetapi juga berdampak secara psikis bagi masyarakat, terutama anak-anak.
Antisipasi trauma bagi anak-anak, Polda Kalteng melalui Polwan diturunkan melaksanakan trauma Healing untuk memulihkan trauma bagi anak-anak di kawasan banjir. Seperti dilakukan di wilayah kelurahan Kameloh Baru, Kecamatan Sebagau, Selasa (28/9) kemarin.
Salah satu personel tim Trauma Healing Polda Kalteng Brigpol Sri Wahyuni menjelaskan, langkah ini lantaran banjir yang diperkirakan masih akan berlangsung beberapa pekan kedepan dikhawatirkan mengganggu psikologi anak dan menyebabkan trauma berkepanjangan, yang memicu perubahan respon sosial.
Sejumlah kegiatan diberikan kepada anak-anak di lokasi banjir. Seperti permainan dan hiburan yang dapat memberikan kebahagiaan agar bisa melupakan bencana yang tengah terjadi.
Selain itu menurut Sri, sasaran trauma healing juga seluruh warga yang membutuhkan, yaitu yang mengalami pengalaman yang sangat mengkhawatirkan, mengganggu, ekstrim hingga mengancam jiwa dan menyebabkan trauma.
“Seperti bencana alam, kecelakaan serius, kekerasan seksual, perang dan peristiwa yang dapat mengguncang psikis,” sebutnya.
Sri menambahkan, Polda Kalteng memiliki tim trauma healing, dari gabungan Polwan dan anggota Bag Psikologi Biro SDM. Tim ini dibagi menjadi dua di bawah pimpinan Wakapolda Kalteng Brigjen Pol Ida Oetari Purnamasasi, dan Kabag Psi Biro SDM Polda Kalteng sebagai koordinato.
Melalui trauma healing yang diberikan dapat menyembuhkan atau menghilangkan kondisi traumatic korban dari rasa seperti takut, cemas, sedih, putus asa, marah hingga emosi yang labil.
Selain itu, Satuan tugas operasi patuh Telabang 2021 turut menjaga kelancaran lalu lintas di Desa Bukit Rawi, Kecamatan Kahayan Hilir, Pulpis. Kasat PJR Ditlantas Polda Kalteng Kompol Renaldi Oktavian menyatakan, kehadiran mereka untuk memastikan lalu lintas berjalan aman dan lancar, di lokasi banjir.