SUKAMARA – Salat Iduladha di Kota Sukamara tetap dilaksanakan oleh warga. Pelaksanaan dilakukan dengan protokol kesehatan ketat dan dikawal langsung oleh pihak kepolisian. Pelaksanaan khutbah juga dipersingkat dan warga diimbau tidak melakukan salam-salaman usai salat.
Salah satunya adalah di Masjid Agung Sukamara, pelaksanaan salat dialihkan ke halaman masjid yang merupakan lapangan sepak bola. Di lokasi tampak panitia sudah mempersiapkan kotak-kotak dari bentangan tali sebagai tanda saf jamaah. Setiap jamaah diminta menempati sesuai kotak tersebut sehingga tetap menjaga jarak.
Panitia maupun pihak Polres Sukamara juga turut mengatur saf jamaah dan mengingatkan agar tetap memakai dan tak melepas masker selama ibadah. Panitia juga menyiapkan masker bagi jamaah yang tidak membawa masker. Begitupun usai salat, jamaah tidak saling bersalaman, dan masing-masing pulang ke rumah.
“Kami minta tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan menjaga jarak dan selalu memakai masker,” kata Harkani, pengurus Masjid Agung Sukamara sebelum pelaksanaan salat dimulai, seraya menjelaskan bahwa tahun ini Masjid Agung Sukamara menyalurkan sebanyak lima ekor sapi dan satu ekor kambing.
Dalam khutbah salat, Khatib Ustad Baridi hanya mengulas sedikit sejarah hingga dilaksanakannya kurban pada masa Nabi Ibrahim. Inti khutbah menekankan kepada adab dan akhlak seorang anak kepada orang tua, maupun sebaliknya. Hal itu tergambar dari panggilan Nabi Ismail kepada ayahnya, Nabi Ibrahim. Pun begitu saat Nabi Ibrahim memanggil Nabi Ismail.
Sementara itu pantauan di lapangan masjid-masjid di kota Sukamara juga melaksanakan salat Iduladha. Sejumlah personil Polres Sukamara nampak mengawal pelaksanaan guna memastikan protokol kesehatan dilaksanakan dengan baik oleh para jamaah.(fzr/sla)