Pemkab Kotim dan Kemenhub Jalin Kerjasama Pengembangan Bandara H. Asan Sampit

kerjasama
BANGUN BANDARA: Penandatanganan nota kesepakatan oleh Bupati Kotim Halikinnor dengan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub RI Maria Kristi Endah di Jakarta, Senin (10/6/2024).

SAMPIT, radarsampit.com – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor optimis pengembangan Bandara H. Asan Sampit dapat terealisasi.

Keyakinan tersebut ditandai dengan  penandatanganan nota kesepakatan antara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dengan Pemerintah Kabupaten Kotim tentang Pembangunan dan Pengembangan Bandara H. Asan Sampit dan Naskah Perjanjian Hibah Daerah.

Bacaan Lainnya
Gowes

“Hari ini merupakan hari yang bersejarah bagi Kabupaten Kotim khususnya. Kita akan memulai langkah besar dalam pengembangan infrastruktur vital bagi kemajuan Kotim, yaitu pengembangan Bandara H. Asan Sampit,” kata Halikinnor.

Penandatanganan tersebut dilakukan langsung antara Bupati Kotim Halikinnor dengan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub RI Maria Kristi Endah di Jakarta, Senin (10/6/2024).

Halikinnor mengatakan,  rencana pengembangan Bandara H. Asan Sampit meliputi beberapa tahap prioritas. Tahun 2024, rencana perpanjangan runway.

Tahun 2025, rencana pelebaran runway. Tahun 2026, pelebaran apron, pembangunan gedung pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK), serta perluasan gedung terminal existing. Tahun 2027, pembangunan terminal baru, perpanjangan runway tahap II, dan displacement runway.

Baca Juga :  Keburu Ditangkap Polisi, Pengemudi Mobil Gagal Edarkan Sabu

“Kabupaten Kotim memiliki potensi penerbangan yang besar, terutama dengan adanya 53 perusahaan besar di sektor perkebunan kelapa sawit dan perusahaan pertambangan,” sebutnya.

Sbanyak 5.474 orang dari unsur pimpinan perusahaan perkebunan kelapa sawit diperkirakan akan menggunakan transportasi udara untuk perjalanan bisnis, terutama ke Pulau Jawa. Selain itu, potensi perjalanan udara juga datang dari masyarakat umum, ASN, dan perusahaan di Kabupaten Seruyan yang hanya berjarak tiga jam perjalanan darat dari Sampit.

“Dari sisi teknis, Bandara H. Asan Sampit memiliki konektivitas wilayah yang baik dengan rencana pengembangan dari bandara pengumpan menuju bandara pengumpul. Kondisi jalan nasional yang menunjang aksesibilitas menuju bandara juga berada dalam kondisi baik, serta adanya rencana pembangunan jalan sirip sebagai upaya mitigasi jika nantinya jalan utama volume padat,” terangnya.



Pos terkait