Sekolahnya Kebanjiran, Aktivitas Belajar di Kota Sampit Terganggu

sekolah kebanjiran
BANJIR: Selasar SDN 3 Sawahan tergenang air, Selasa (30/4/2024).

“Kalau tidak hujan deras biasanya empat hari air baru surut,” terang Libral.

Meskipun banjir tidak sampai masuk ke ruang kelas, namun air menyebabkan kulit gatal membuat kondisi tidak nyaman. “Airnya ini gatal,” ucapnya.

Bacaan Lainnya
Gowes

Disampaikannya, setiap kali banjir merendam sekolah, pihaknya selalu melaporkan kondisi tersebut kepada Dinas Pendidikan Kotim, begitupun dengan pihak Kelurahan Sawahan.

Menurutnya, Disdik maupun Kelurahan selalu meninjau kondisi di sekolah tersebut. “Mereka selalu meninjau dan memantau terus,” ujarnya.

Libral menuturkan jika pihaknya sudah mengajukan permohonan kepada dinas terkait melalui kelurahan setempat agar bisa dilakukan penimbunan di jalan masuk ke sekolah tersebut.

“Dari Kelurahan Sawahan siap mengerjakan jalan masuk, tapi dari pihak PU belum ada penimbunan jalan. Lurah dan Camat sudah bertemu, tapi dari dinas PU belum ada ketemu,” tuturnya.

Baca Juga :  Pemkab Kotim Dukung Eksistensi UMKM  

Terpisah, Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (SDABMBKPRKP) Mentana Dhinar Tistama saat dihubungi Radar Sampit mengatakan akan mengecek surat permohonan penimbunan jalan masuk ke SDN 3 Sawahan yang disampaikan pihak sekolah melalui Kelurahan Sawahan.

Pihaknya pun akan segera melakukan cek ke lapangan untuk melihat kondisi jalan masuk ke sekolah tersebut. “Akan kami cek lapangan,” ucap Mentana. (yn/fm) 

 



Pos terkait