Sengitnya Perebutan Suara Rakyat, Ada yang Diduga Jor-joran Tebar Uang

ilustrasi money politik
Ilustrasi Politik Uang (faisal/radarsampit.com)

SAMPIT, radarsampit.com – Perebutan suara menjelang pemilihan 14 Februari mendatang kian sengit. Sejumlah caleg disinyalir menyebar tim suksesnya untuk membagikan uang pada pemilih.

Hal itu memengaruhi sikap warga yang berubah dukungan setelah menerima fulus yang disebut-sebut sebagai upah pencoblosan.

Bacaan Lainnya

Seorang caleg daerah pemilihan IV Kotim (Kotabesi, Cempaga, Cempaga Hulu, Telawang) yang meminta namanya tak disebutkan mengatakan, pada hari-hari terakhir menjelang pemungutan suara, muncul caleg lain yang sebelumnya tidak pernah sosialisasi dengan tim suksesnya.

Melalui timsesnya, caleg tersebut menebar uang dengan nilai di atas rata-rata.

”Tim saya ada yang mengundurkan diri. Katanya tidak sanggup bertahan karena gempuran uang caleg lain. Dia bicara baik-baik ke saya. Tapi, sangat disayangkan caleg yang muncul ini baru detik akhir. Ternyata uang masih ampuh untuk mengalihkan dukungan,” ujarnya.

Dia mengaku telah menghabiskan banyak biaya untuk pembinaan. Bahkan, sudah memiliki jejaring pemenangan sejak enam bulan silam. Namun, hal itu seolah tak berarti ketika ada caleg lain yang mengimingi uang dengan nilai lebih besar.

Baca Juga :  Perajin Tempe dan Tahu Mogok Dua Hari

”Katanya, kalau saya kasih uang Rp100 ribu, caleg baru itu memberikan Rp200 ribu. Saya bilang, kalau begitu tidak usah saja, karena ini seperti dibuat lelang saja,” katanya.

Sejumlah warga yang ditemui Radar Sampit mengaku telah menerima uang dari timses caleg. YS, warga MB Ketapang, misalnya, menerima uang sebesar Rp400 ribu. Uang itu diperolehnya dari rekannya sendiri yang menjadi tim sukses.

”Saya sekeluarga didatangi dan disuruh menunjukkan kartu panggilan memilih. Satu orang totalnya Rp400 ribu. Katanya itu paketan DPRD kabupaten, provinsi, dan pusat,” katanya.

Meski telah menerima uang, dia mengaku tak begitu tidak mengenal caleg yang dimaksud. Dia akan memilih caleg yang dikenal sudah pernah bertemu. ”Nurani saya tetap pilih caleg sesuai hati saya,” ujarnya.

Dia mengaku tidak ada beban apa pun menerima uang dari tim sukses. Apalagi tim sukses itu tidak mereka kenal dekat. ”Karena mereka yang memberikan, jadi kami ambil. Katanya hanya minta dukungan, bukan coblos,” katanya.



Pos terkait