Siagakan Anjing Pelacak Sambut Arus Balik, Polisi Antisipasi Hal Ini

ANJING-PELACAK-ARUS-BALIK
DIPERIKSA: Barang milik ratusan penumpang KM Kirana III yang bertolak dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan tiba di Pelabuhan Sampit, Jumat (6/5), diendus anjing pelacak untuk mengantisipasi peredaran narkoba. (HENY/RADAR SAMPIT )

SAMPIT – Arus balik Lebaran rawan dimanfaatkan gembong narkoba untuk memasok barang haram tersebut ke Kalimantan Tengah. Aparat kepolisian mengantisipasi kemungkinan tersebut dengan mengerahkan anjing pelacak untuk memeriksa barang penumpang, terutama melalui jalur laut.

”Untuk antisipasi kerawanan yang mungkin terjadi saat penumpang balik ke Sampit, kami berlakukan standar operasional prosedur (SOP) yang tidak biasa. Kami membawa anjing pelacak untuk memeriksa setiap barang bawaan penumpang yang dimungkinkan membawa barang terlarang,” kata Brigjen Pol Ida Oetari Poernamasasi, Wakapolda Kalteng saat memantau arus balik penumpang di Pelabuhan Sampit, Jumat (6/5).

Bacaan Lainnya

Oetari menuturkan, banyaknya penumpang saat arus balik bisa dimanfaatkan jaringan pengedar untuk memasok narkoba. Kemungkinan tersebut terbuka lebar, mengingat peredaran narkoba semakin marak di Kalteng.

”Kalteng yang dulunya hanya menjadi jalur pintas, sekarang sudah menjadi konsumen atau pemakai (pangsa pasar, Red). Karena itu, kami lakukan antisipasi pencegahan supaya Kotim khususnya, dan Kalteng umumnya, aman dari peredaran narkoba,” tegasnya.

Baca Juga :  Kebakaran Hutan dan Lahan Makin Sering Gempur Palangka Raya

Sejauh ini, dari pemeriksaan yang dilakukan selama dua hari berturut-turut  saat kedatangan kapal, aparat tidak menemukan adanya indikasi pelanggaran. ”Pemeriksaan sudah dilakukan sejak kemarin (Kamis). Sampai sekarang belum ditemukan. Artinya, penumpang yang datang ke Sampit baik-baik semua,” ujarnya.

Pantauan Radar Sampit, KM Kirana III milik PT Dharma Lautan Utama (DLU) yang bertolak dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya tiba di Pelabuhan Sampit pukul 10.15 WIB. Kapal melakukan proses sandar kurang lebih 10 menit sampai pintu kapal akhirnya dibuka.

Belasan porter lebih dulu berlari mencari pelanggan yang ingin menggunakan jasa angkutan barang. Penumpang satu per satu keluar dari kapal. Namun, mendekati pintu masuk kedatangan di Pelabuhan Sampit, mereka dicegat petugas. Barang bawaan mereka diperiksa anjing pelacak.

Satu per satu barang bawaan penumpang yang diletakkan diendus oleh anjing pelacak. Teriknya matahari yang begitu menyengat, membuat penumpang tak sabar ingin segera membawa barang bawaannya pulang. Pemeriksaan yang dilakukan anjing tersebut membuat penumpang harus menunggu giliran sampai barang bawaannya diperiksa.



Pos terkait