SAMPIT, radarsampit.com – Memasuki musim kemarau, Kecamatan Seranau, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng mengambil langkah siap siaga menghadapi potensi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kemungkinan terjadi setiap musim kemarau.
Sebagai bentuk kesiapsigaan dalam pencegahan dan penanggulangan bencana karhutla, Kecamatan Seranau menggelar latihan pos komando dan apel siaga karhutla di halaman kantor Kecamatan Seranau, Rabu (3/7/2024) pagi.
“Sesuai prediksi BMKG, musim kemarau dimulai Juli-Agustus 2024, maka dari itu kami menggelar apel siaga karhutla yang memang rutin digelar setiap tahun sekali menjelang masuknya musim kemarau,” kata Juliansyah, Camat Seranau.
Kecamatan Seranau juga melakukan penandatanganan komitmen bersama yang melibatkan 29 unsur terkait mulai dari TNI Polri, penyuluh pertanian, BPBD Kotim, BMKG Kotim, mantir desa, damang, kades dan lurah, dunia usaha.
Mereka mewakili perusahaan di wilayah Seranau yaitu PT Rimba Makmur Utama, PT Borneo Sawit Perdana dan PT Bumi Sawit Makmur.
“Penandatanganan semua pihak ini sebagai bentuk komitmen bersama untuk melakukan upaya secara teknis pencegahan dan penanggulangan karhutla dengan cara penyusunan rencana aksi,” katanya.
Rencana aksi itu dilakukan diantaranya seperti yang saat ini dilaksanakan yaitu kegiatan loka karya, latihan pos komando, apel siaga karhutla, pelatihan penanganan karhutla, sosialisasi, pemasangan spanduk, patroli, persiapan alat dan simulasi kebakaran.
“Selama tiga hari, dimulai dari kemarin sudah digelar kegiatan lokakarya, hari ini apel siaga, persiapan peralatan, simulasi kebakaran dan besok akan dilanjutkan pelatihan penanganan kebakaran yang pematerinya akan disampaikan oleh Manggala Agni,” ujarnya.
Dari kesiapan personel, pihaknya juga telah lama membentuk regu siaga api (RSA) dan masyarakat peduli api (MPA) dimasing-masing desa dan kelurahan di Kecamatan Seranau.
“RSA dan MPA ini sudah lama terbentuk, namun disaat memasuki musim kemarau diaktifkan kembali karena merekalah penggerak garda terdepan dalam pencegahan dan penanganan karhutla,” ujarnya.