Menurut neneknya, saat itu korban hendak berteriak dan menyahut panggilan kakaknya, namun mulutnya dibekap oleh oknum guru ngaji tersebut. Lantaran tidak keluar juga dari dalam rumah oknum guru ngaji mereka, kakak korban kembali mengetuk pintu. Namun, bukan korban yang keluar justru guru ngaji mereka. Korban berhasil direnggut kesuciannya di bawah ancaman pelaku, yang mengatakan akan menyembelih korban bila berteriak. “Setelah mengancam akan menyembelih kemudian korban direbahkan kembali,” imbuh neneknya.
Berdasarkan cerita cucunya, setelah peristiwa biadab tersebut cucunya disuruh pulang dan lewat pintu belakang, lantaran takut ketahuan istrinya yang berada di rumah tetangganya. Saat ini keluarga korban berharap agar pelaku dapat mendapat hukuman seberat-beratnya atas perbuatan yang dilakukannya. “Kita minta keadilan ditegakkan dan pelaku mendapat hukuman seberat-beratnya,” imbuh AS, kakek korban. (tyo/yit)
