Tangis Pedih Buah Hati Pasutri Korban Tabrak Lari Jalan Jenderal Sudirman Km 1 Sampit

kecelakaan pasutri
KECELAKAAN: Jenazah pasangan suami istri yang tewas dilindas truk di Jalan Jenderal Sudirman km 1 Sampit saat dievakuasi petugas, Rabu (21/6/2023) malam. (Istimewa/Radar Sampit)

SAMPIT, radarsampit.com – Isak tangis tak henti-hentinya terdengar lirih di teras kamar mayat RSUD dr Murjani Sampit, Rabu (21/6/2023) malam. Yudi (30), buah hati pasutri korban kecelakaan lalu lintas yang terlindas truk di Jalan Jenderal Sudirman Km 1 Sampit, begitu terpukul menghadapi kenyataan dua orang yang disayanginya wafat sekaligus secara tragis.

Menurut Yudi, sebelum tragedi itu, orang tuanya, Sumanto Hari Purnomo (55) dan Yani Suningsih (51), keluar rumah menggunakan motor matik. Niatnya ingin membeli sepatu untuk Sumanto.

Bacaan Lainnya

”Sepatu sudah dibeli. Sepertinya bapak beli di Jalan Jenderal Sudirman km 6 situ saja, terus ke arah kota. Katanya mau ke rumah keluarga di Sampit,” kata Yudi kepada Radar Sampit di ruang jenazah RSUD dr Murjani Sampit, Rabu (21/6).

Belum sampai rumah keluarga, kecelakaan maut menimpa pasangan tersebut. Informasinya, kedua korban awalnya terpental ke aspal setelah tersenggol truk melintas. Mereka lalu ditabrak oleh truk yang melaju di belakangnya. Truk kedua inilah yang diduga kuat menyebabkan keduanya meninggal di tempat.

Baca Juga :  Ramadan 2024: Umat Islam Akan Berpuasa 12 Hingga 17 Jam

”Bapak cuma bilang, mau titip apa? Saya jawab gak nitip apa-apa. Tapi, semalaman setelah bapak ibu keluar rumah, saya terus merasa gelisah,” ucap Yudi yang terus terisak, sambil mengutip kalimat terakhir ayahnya sebelum pergi.

Yudi tak sendiri. Ada kakaknya Eko dan sejumlah keluarga yang menemani di teras kamar jenazah, menunggu kedua orang tuanya ditangani pihak rumah sakit; dimandikan dan disalatkan.

Dari hasil visum dokter, kecelakaan maut itu mengakibatkan Sumanto mengalami patah tulang bagian rahang dan dada kanan remuk, wajah kanan luka terseret aspal, dan terus mengeluarkan darah. Sang istri sama parahnya. Pergelangan kaki kanan putus, tulang selakanganan patah, dan dada bawah remuk.

Pantauan Radar Sampit, sebelum dimandikan, delapan petugas yang menangani jenazah menjahit kaki kanan Yani dengan sangat telaten sesuai permintaan pihak keluarga korban.

Setelah itu, jenazah korban dimandikan sesuai syariat Islam, dimulai dari jasad Sumanto, dilanjutkan Yani Suningsih. Saat proses pemandian jenazah, korban masih terus mengeluarkan darah.



Pos terkait