Terbakar Api Cemburu, Seorang Bocah Nekat Habisi Nyawa Pacar

pembunuhan
ilustrasi pembunuhan

KEDIRI, radarsampit.com – Teka-teki pembunuhan seorang bocah bernama Indriana Yusi Lestari akhirnya terpecahkan. Bocah remaja yang masih berusia 15 tahun ini, mulanya ditemukan tewas di jalan masuk Gua Jegles, Desa Keling, Kediri, Jawa Timur.

Setelah ditelusuri pihak berwajib, korban meregang nyawa di tangan sang kekasih yang juga masih di bawah umur. Diketahui, sosok anak baru gede alias ABG tanggung tersebut, berinisial Ri dan berusia 16 tahun. Dilansir dari Radar Kediri, Kamis (28/12/2023), Ri diamankan polisi di Jalan Seroja, Desa Gedangsewu, Pare pada Sabtu (23/12/2023) malam.

Bacaan Lainnya

Penangkapan Ri dilakukan setelah Satreskrim Polres Kediri dan Polsek Kepung melakukan serangkaian penyelidikan. “Dari penelusuran komunikasi dan keterangan saksi-saksi,” terang Polres Kediri.

Menurut kronologi yang berhasil dihimpun, muda-mudi yang diduga menjalin hubungan dekat itu sepakat untuk bertemu di taman desa, di pinggir jalan akses ke Gua Jegles. Saat keduanya sedang asyik mengobrol, tiba-tiba ponsel Indri berdering.

Baca Juga :  Tingkatkan Sinergi TNI dan Pemerintah Jelang Pemilu

Ri diduga cemburu melihat Indri berbincang dengan penelepon yang identitasnya belum terungkap itu. “Pelaku bertanya, siapa itu. Dia cemburu, ujung-ujungnya cekcok,” lanjut saksi yang meminta agar namanya tak dibeberkan.

Awalnya Ri dan Indri masih memperdebatkan identitas penelepon, belakangan Indri disebut-sebut membalas kata-kata kasar Ri dengan mengolok-olok ibunya. Di antaranya, menyebut ibu Ri sebagai perempuan malam, dan sebagainya. “Pelaku akhirnya marah dan membentur-benturkan kepala korban ke beton,” tutur saksi.

Kekejaman Ri tidak cukup di situ, dalam kondisi diliputi rasa marah, dia menusuk perut Indri menggunakan belati hingga 14 kali. Selanjutnya, Ri juga menusuk kepala belakang gadis yang drop out dari SMA itu sebanyak tiga kali. Serangan bertubi-tubi itu membuat Indri meninggal di lokasi kejadian dengan kondisi tubuh bersimbah darah.

Sementara itu, Kepala Desa Keling Imam Fatoni mengungkapkan, pada malam terjadinya pembunuhan, Heri Susanto, 30, warga setempat, tengah memancing di sungai yang tak jauh dari lokasi. “Dia mendengar suara orang sedang cekcok. Juga ada suara minta tolong,” tuturnya.



Pos terkait