Terobosan Perpustakaan Sukamara Menarik Minat Baca Warga

Bangun Taman Literasi Terintegrasi dengan Ruang Publik  

Perpustakaan Sukamara
MEMBACA: Sejumlah pelajar membaca di Taman Literasi Disperpusip Sukamara.

Rendahnya minat warga membaca membuat perpustakaan hanya menjadi gudang buku, bukan gudang ilmu. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sukamara pun membuat terobosan dengan membuka taman literasi yang terintegrasi dengan ruang publik.

FAUZIANNUR, Sukamara | radarsampit.com

Bacaan Lainnya

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sukamara berada di  lokasi yang strategis di Jalan Tjilik Riwut. Pada awal Sukamara dimekarkan menjadi kabupaten, perpustakaan menempati eks rumah dinas Bupati Sukamara.

Kini pindah ke bangunan yang ditempati Dinas Sosial dan PMD Sukamara.

Halaman kantor berubah drastis. Ada sebuah taman, gajebo, tempat baca berbentuk sangkar burung, maupun tempat duduk bersantai. Puluhan lampu berjejer dipasang agar terang benderang. Setiap tiang lampu ditempel tulisan Asmaul Husna.

Taman literasi, itulah nama yang disematkan oleh Disperpusip Sukamara. Taman ini diresmikan langsung oleh Wakil Bupati Sukamara H. Ahmadi pada 18 Desember 2019.

Baca Juga :  Sarana Uji Nyali Menakar Kemampuan dan Kompetensi

Taman ini sengaja dibangun sebagai salah satu upaya menarik minat baca masyarakat ke perpustakaan di zaman era digital saat ini.

Tersedianya tempat refresentatif dan menarik, diharapkan minat kunjungan ke perpustakaan meningkat. Apalagi taman dikonsep untuk semua usia dan ramah anak.

“Tujuan dibangunnya Taman Literasi memang untuk menarik minat masyarakat agar mau datang ke perpustakaan, serta menyediakan tempat baca di ruang terbuka. Ada beberapa sarana dan prasarana penunjang perpustakaan dibangun di Taman Literasi agar pengunjung merasa nyaman,” ujar Kepala Disperpusip Sukamara Karyono.

Adanya ruang baca terbuka Taman Literasi itu direspon positif masyarakat. Cukup banyak warga yang datang, karena di tempat itu juga bisa dijadikan sebagai tempat bermain dan rekreasi anak anak.

Bahkan sebagian sekolah memilih taman itu sebagai lokasi kegiatan luar sekolah. Anak-anak bisa ke perpustakaan ataupun bermain dengan aman.

“Taman diintegrasikan dengan ruang publik terbuka ramah anak. Di sana anak-anak bisa bermain, sambil membaca maupun belajar. Hal itu sebagai penunjang Sukamara sebagai kabupaten layak anak,” tambah Karyono.



Pos terkait