Tetap Gencar Razia Miras dan Prostitusi saat Ramadan, Suer Bu?

Razia Miras dan Prostitusi
Wakil Bupati Kotim Irawati diwawancarai soal razia minuman keras jelang dan saat ramadan.(YUNI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Wakil Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Irawati mengatakan akan tetap gencar merazia minuman keras (miras) dan kegiatan prostitusi selama Ramadan.

“Selama Ramadan saya bersama Satpol PP akan tetap gencar bergerak memantau peredaran miras dan prostitusi di Kotim,” kata Irawati, Jumat (9/4).

Irawati berharap selama bulan suci Ramadan segala aktivitas miras dan prostitusi benar-benar dihentikan.

“Kita ingin menjaga nama baik Kotim, apalagi ini sudah mau dekat bulan suci Ramadan, saya harapkan aktivitas peredaran miras maupun pengguna miras hingga prostitusi bisa kita cegah,” katanya.

Pada Kamis (8/4) malam, Irawati bersama jajaran Satpol PP, perwakilan anggota TNI dan Polri, serta instansi terkait melakukan razia pada malam hari hingga waktu pergantian hari.

Rombongan menyasar sembilan lokasi diantaranya perdagangan miras di Jalan Tjilik Riwut, Jalan Hasan Manshur, Jalan RA Kartini, dan Jalan S Parman. Namun, dari semua toko yang diduga memperdagangkan miras dalam keadaan tutup dan ada yang gelap tanpa penerangan.

“Semua informasi dari masyarakat tentang perdagangan miras, kami datangi. Semua tutup, ada yang gelap. Ada yang bilang tindakan kami ini pencitraan, silakan saja berpandangan seperti itu, yang jelas kami tidak akan putus asa untuk melakukan razia,” tegasnya.

Baca Juga :  Warga Desa Sei Hanyo Gagal Jualan 12 Paket Sabu

Setelah menyasar perdagangan miras, para rombongan menyergap lokasi tempat hiburan malam (THM) D Angel, Family Karoke di Jalan Jeruk, dan Happy Puppy di Jalan Ahmad Yani.

“Di D Angel tidak ada aktivitas. Sepertinya lagi ada renovasi karena ada tumpukan bahan bangunan. Setelah itu, kami memantau ke tempat karoke lebih kepada memberikan imbauan terkait Covid-19,” katanya.

Setelah menyasar THM, para rombongan menuju area penginapan di belakang Rumah Makan Bambu Kuning dan mendapati adanya indikasi hubungan gelap. “Kami hanya memantau seperti ada indikasi hubungan gelap bukan pasangan suami istri,” katanya.

Belum lelah melakukan razia, para rombongan menuju Jalan Jenderal Sudirman hingga melewati KM 12. Dari perjalanan patroli ditemukan adanya para sopir sedang kumpul di warung remang-remang. Beberapa sopir memilih bubar jalan setelah adanya patroli.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *