Udang Vaname Berpotensi Diunggulkan

Udang Vaname
POTENSIAL: Para pembudidaya udang vaname di wilayah selatan Kalteng, ketika melakukan panen beberapa waktu lalu.(dok.radarsampit)

PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menjadikan Kabupaten Sukamara sebagai wilayah pembangunan kawasan shrimp estate untuk pengembangan tambak udang vaname.

Menurut Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo, sektor budidaya tersebut memiliki potensi yang besar, baik dari sisi pendaptan daerah, perekonomian masyarakat, hingga adanya potensi untuk menjadikan udang vaname sebagai salah satu produk unggulan di bidang perikanan.

“Potensi perikanan di Sukamara sangat bagus, khususnya udang vaname yang akan dikembangkan lebih lanjut. Pak gubernur juga sudah beberapa kali meninjau ke sana melihat langkah pengembangan,”ujarnya, kemarin.

Diuraikannya, saat ini sudah terbangun kawasan pengembangan seluas 26 hekatare untuk lima klaseter di Desa Sei Raja, Kecamatan Jelai. Pemerintah pun saat ini telah menyiapkan rencana aksi pembangunan klaster tambak udang vaname di desa tersebut, yang nantinya difasilitasi oleh berbagai pihak.

“Dinas terkait sudah membuat desain kawasan ini sudah jauh-jauh hari, perencanaan yang hampir sempurna, kita tinggal aksi saja,” ucapnya.

Edy juga menyebutkan, kawasan tambak udang vaname yang menjadi model untuk pengembangan di Kalteng tersebut akan berdampak luas pada sejumlah sektor. Di antarnaya, terbangunnya infrastruktur antara lain jalan dengan kondisi mantap dan ketersediaan jaringan listrik sampai ke desa-desa.

Baca Juga :  Nadalsyah Enggan Pimpin Demokrat Kalteng

Tidak hanya itu, pengembangan sektor tersebut diyakini akan penyerapan tenaga kerja milennial dan sarjana perikanan. Dari sisi pemanfaatanya, budidaya udang vaname ini pastinya memberikan kontribusi terhadap perekonomian dan pendaptan asli daerah (PAD).

“Udang vaname ini bisa kita kembangkan lebih besar lagi, sehingga  menjadi produk unggulan Kalteng. Artinya, kita harus membuat klaster-klaster di semua potensi yang ada di Kalteng,” pungkas Edy Pratowo. (sho/gus)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *