Kabid GTK Disdik Kotim Edie Sucipto menambahkan, sinkronisasi jumlah data pendidik dan kependidikan serta penguatan pengelolaan kinerja kepala sekolah dan guru melalui PMM tersebut diikuti 90 orang peserta, meliputi guru dan kepala sekolah dari TK dan SD, baik dari negeri maupun swasta.
“Pesertanya ini dari empat kecamatan yaitu Kecamatan Baamang, Mentawa Baru Ketapang, Seranau dan Kotabesi. Kecamatan lainnya menyusul secepatnya,” ujar Kabid GTK Disdik Kotim Edie Sucipto.
Dirinya menjelaskan, pendampingan bagi guru dan kepala sekolah sangat penting mengingat adanya perbedaan data seringkali menyebabkan kesalahan pemangku kepentingan dalam mengambil kebijakan.
“Ini juga yang sering terjadi dalam dunia pendidikan. Dapodik sebagai sumber utama data terkadang tidak sama dengan apa yang ada di lapangan. Saat ini hampir semua data sudah masuk di dalam sistem digital dan sudah terintegrasi. Mari kita duduk bersama untuk menyamakan persepsi dan pemahaman tentang data,” tuturnya.
Platform Merdeka Mengajar (PPM) merupakan sebuah ekosistem yang memudahkan tenaga pendidik untuk mengakses berbagai informasi, referensi, dan informasi khususnya berkaitan dengan pendidikan.
“Dalam perkembangannya PMM tidak hanya berkaitan dengan pembelajaran tetapi juga dibuat sebagai sebuah kerangka untuk menyusun perencanaan kinerja para guru,” tandasnya.
Di Kabupaten Kotim, perencanaan yang tertuang dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) pada E-Kinerja PMM tidak hanya untuk mendapatkan atau pemenuhan angka kredit tetapi juga sebagai dasar untuk pembayaran tambahan penghasilan pegawai (TPP).
Dalam perjalanan untuk mendapatkan predikat kinerja banyak kendala yang dihadapi di lapangan, oleh karena itu melalui kegiatan ini diharapkan pendataan semakin baik dan semakin tertata rapi, apalagi sekarang sudah memasuki semester kedua untuk pengisian E-Kinerja PMM. (yn/yit)