WASPADA!!! OTG Lebih Berbahaya Menularkan Covid-19

covid-19
Ilustrasi. (BAGUS/JAWA POS)

SAMPIT –  Kesadaran warga untuk melaporkan diri setelah mengetahui terpapar Covid-19 dianggap rendah. Tak sedikit dari warga yang bergejala ringan maupun orang tanpa gejala (OTG) memilih tak melapor ke puskesmas.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Umar Kaderi mengatakan, pemerintah melakukan upaya pengendalian untuk menekan angka penyebaran Covid-19 dengan menjalankan program tracking, testing dan treatment atau disingkat 3T. Namun, suksesnya penerapan 3T tak lepas dari peran masyarakat untuk aktif melaporkan diri setelah mengetahui positif Covid-19.

Bacaan Lainnya

”Orang tanpa gejala itu lebih mengkhawatirkan apabila dia sudah menyadari positif belum lewat 10 hari, lalu keluar berinteraksi dengan orang lain, maka sangat berpotensi menularkan virus ke orang di sekitarnya,” kata Umar Kaderi,

Orang tanpa gejala tanpa disadari bisa saja menularkan virus terhadap orang yang berada di sekitarnya. Untuk mengetahui OTG dapat ditandai dengan adanya kontak erat dengan pasien positif Covid-19.

Baca Juga :  Puluhan Penumpang Menuju Surabaya Gagal Berangkat

”Kontak erat yang dimaksud tidak hanya bersentuhan fisik, tetapi bisa juga berbaur dalam satu ruangan dengan orang yang positif Covid-19 dengan tidak menjaga jarak satu sama lain,” kata Umar.

OTG umumnya kerap dialami tenaga kesehatan dan pihak keluarga pasien yang menjalani isolasi mandiri di rumah.

“Satu orang yang isoman berkumpul satu rumah dengan anggota keluarga yang lainnya yang tidak positif sangat berpotensi menularkan. Memang sulit menerapkan isoman di rumah, pengalaman sendiri menjalani isoman, anak istri juga akhirnya juga ikut terpapar Covid-19,” ujarnya.

Meski demikian, penularan Covid-19 dapat dicegah dengan menerapkan disiplin prokes dengan memastikan seseorang yang positif Covid-19 berada dalam satu ruangan tersendiri, tidak keluar kesana kemari, menggunakan alat makan sendiri, menggunakan masker selama isoman, dan tetap menjaga jarak aman minimal 1 meter dengan keluarga yang sehat.

“Yang namanya isoman itu, mengisolasi diri tanpa berinteraksi langsung dengan orang lain sampai minimal 10 hari sejak menyadari positif Covid-19,” ujarnya.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *