3000 Prajurit TNI Disiapkan untuk Pengamanan Pemilu di Kalteng

TNI
CEK PASUKAN : Komandan Korem (Danrem) 102/Pjg, Brigjen TNI Iwan Rosandriyanto bersama Forkopimda seusai mengikuti apel gelar pasukan pengamanan Pemilu 2024 di lapangan Makorem 102/Pjg Palangka Raya, Kamis (1/2/2024). (ISTIMEWA/RADAR PALANGKA)

PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Prajurit dan institusi TNI diminta jaga soliditas dan tidak terpengaruh oleh upaya provokasi yang dapat menyeret ke dalam kepentingan politik praktis di Pemilu 2024.

Hal itu menjadi penekanan khusus Panglima Kodam (Pangdam) XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Iwan Setiawan melalui sambutannya yang dibacakan Komandan Korem (Danrem) 102/Pjg, Brigjen TNI Iwan Rosandriyanto saat memimpin apel gelar pasukan pengamanan Pemilu 2024 bertempat di Lapangan Sepak Bola Makorem 102/Pjg Palangka Raya, Kamis (1/2).

Bacaan Lainnya
Gowes

Untuk diketahui, Korem 102/Pjg baik itu komponen darat, laut dan udara, dengan kekuatan hampir  3000 personel akan diploting untuk terlibat pengamanan di provinsi Kalimantan Tengah.

Iwan Rosandriyanto menyampaikan bahwa apel gelar pasukan yang dilaksanakan bertujuan untuk menegaskan komitmen tugas dan kesiapsiagaan prajurit satuan jajaran Kodam XII/Tpr.

Yaitu dalam mengamankan wilayah Kalimantan Tengah  selama penyelenggaraan Pemilihan Presiden/Wakil Presiden dan Pemilihan Legislatif Tahun 2024 yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari mendatang.

Baca Juga :  Rekreasi ke Rumah Makan Tepian Pantai Sukamara  

Ia menekankan, pesta demokrasi yang telah memasuki tahapan penting yakni masa kampanye menjelang pemilihan Presiden/Wakil Presiden secara langsung, membutuhkan konsentrasi yang tinggi bagi setiap prajurit terkait tugas pengamanan di lapangan.

“Menyikapi hal tersebut maka saya tekankan kepada seluruh prajurit dan unsur pimpinan satuan, agar senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan yang tinggi agar setiap saat dapat dioperasionalkan guna mengantisipasi segala kemungkinan dan perkembangan situasi yang terjadi di wilayah,” kata Iwan.

Iwan meminta TNI di Kalteng bisa menghindari sikap keragu-raguan dan bertindaklah secara profesional, dalam mengantisipasi setiap kecenderungan perkembangan situasi yang berpotensi atau dapat mengganggu stabilitas keamanan dan merusak jalannya proses demokrasi.

Pedomani aturan pelibatan, perbantuan kepada Polri maupun Pemerintah Daerah dalam mengatasi setiap gangguan keamanan selama pelaksanaan pesta demokrasi. Ikuti prosedur tetap yang telah digariskan oleh pimpinan dalam melaksanakan tugas pengamanan dengan tetap memegang teguh Netralitas TNI.



Pos terkait