Aku Mengandung Adikku

Gadis Belia Dihamili Ayah Kandungnya

Dihamili ayah kandung
Ilustrasi: dihamili ayah kandung (Kokoh Praba/JawaPos.com)

NANGA BULIK – Persetubuhan terhadap anak di bawah umur kembali terjadi di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah. Parahnya kali ini dilakukan oleh bapak kandungnya sendiri. Kini anak perempuannya yang berusia 17 tahun itu tengah hamil 7 bulan. Ia mengandung janin adik sekaligus anaknya.

Kapolres Lamandau melalui Kasat Reskrim Iptu Juan Rudolf membeberkan bahwa hubungan antara bapak dan anak ini terjadi sejak Desember tahun 2020 lalu hingga Januari 2021. Hubungan terlarang ini terjadi di kamar rumah mereka sendiri di wilayah Kecamatan Delang.

Bacaan Lainnya

Kejadian terungkap saat Senin 12 Juli 2021 sekitar pukul 10.00 WIB, ibu kandung korban merasa curiga terhadap perut anaknya yang semakin membesar. Kemudian ia memanggil bidan dan memeriksakan anaknya. Setelah dilakukan pemeriksaan diketahui bahwa korban sedang hamil dan mengetahui hal tersebut ibu menanyakan kepada korban siapa yang telah menghamili korban.

Baca Juga :  Ada Apa Ini? Polres Kobar Mendadak Sambangi SPBU di Kota Pangkalan Bun

“Kemudian korban menjelaskan bahwa yang telah menghamilinya adalah bapak kandungnya sendiri. Kejadian tersebut dilakukan oleh tersangka terhadap korban sebanyak 12 kali, di tempat tinggal tersangka,” bebernya.

Hal ini tentu membuat sang ibu kaget, hingga akhirnya bersama paman korban melaporkan kejadian ini ke Polsek Delang dan ditindaklanjuti oleh Unit PPA Satreskrim Polres Lamandau.

Modus operandi tersangka bisa melakukan persetubuhan terhadap korban, karena sebelum menyetubuhinya tersangka membujuk korban dengan iming-iming akan diajak main. Saat ditanya main apa, tersangka dengan terang-terangan mengajak bersetubuh. Korban menolak, namun ayahnya tetap memaksa.

Mirisnya, pada saat melakukan perbuatan tersebut posisi ibu kandung korban sedang tidur di samping tersangka dan korban bersama dengan 3 orang anaknya. Namun ibu korban tidak mengetahui perbuatan yang dilakukan oleh tersangka terhadap korban tersebut. Perbuatan ini selalu dilakukan sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.

“Kita masih menggali informasi, alasan tersangka karena sudah menyukai korban sejak masih bersekolah SMP. Sementara korban belum banyak bicara. menangani korban anak memang butuh kesabaran,” tuturnya.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *