Angkut BBM, Api Amuk Pikap, Nyaris Panggang Sopirnya

Selamat setelah Berhasil Meloncat

mobil terbakar
TERBAKAR: Mobil pikap bermuatan BBM terbakar di Jalan Tjilik Riwut kilometer 13 Kasongan - Hampalit, Senin (12/7). (FOTO: IST/RADAR SAMPIT)

KASONGAN – Pengendara dan warga yang melintas di jalan Desa Banut Kalanaman, Kabupaten Katingan dibuat gempar. Mobil pikap yang mengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) terbakar. Sang sopir nyaris terpanggang jika saja terlambat keluar dari pikap itu.

Kapolres Katingan AKBP Andri Siswan Ansyah melalui Kapolsek Katingan Hilir IPTU Eko Priono membenarkan, peristiwa terjadi di pinggir Jalan Tjilik Riwut kilometer 13 arah Kasongan – Hampalit.

Bacaan Lainnya

”Iya mobil pikap parkir di pinggir lintas provinsi itu tiba-tiba terbakar dan kejadian sekitar pukul 15.00 WIB,” kata Eko, Senin (12/7).

Menurutnya,  peristiwa kebakaran kendaraan ini sempat menggemparkan warga sekitar, bahkan menjadi perbincangan warganet di media sosial. Hingga saat ini, polisi masih memeriksa dan menyelidiki pemicu kebakaran mobil itu.

Hingga kemarin sore, Polsek Katingan Hilir belum memberikan informasi secara rinci terkait identitas dari pengendara dan nopol mobil pikap yang terbakar.

Baca Juga :  Tim Inafis Polres Kobar Usut Kebakaran PT Korindo Ariabima Sari

“Nanti akan disampaikan kemudian, kami masih lakukan pengecekan lebih lanjut,” imbuhnya.

Informasi yang dihimpun, menurut keterangan warga sekitar tempat kejadian yang namanya enggan disebutkan mengatakan, mobil pikap mengangkut BBM jenis bensin dan pertalite.

“Mobil pikap membawa dua tendon dan tiga drum, isinya bensin dan pertalite. Awal mulai api menyala di tengah padat pemukiman, diteriaki warga ada api menyala di bagian belakang,” cerita warga.

Sopir yang mengetahui mobilnya terbakar, lalu menjauh dari rumah penduduk, memarkir di pinggir jalan. Sopir langsung berloncat dan warga berhamburan kaget keluar rumah.

“Badan Pemadam Kebakaran (BPK) Kereng tiba dan mesinnya sempat mengalami macet, api mulai mengecil, setelah mesin pemadam bisa hidup, lalu api dipadamkan,” cerita warga. (sos/fm)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *