Awalnya Dua ABK Batuk, Akhirnya Satu Kapal Harus Dikarantina

covid-19
DIKARANTINA: Kapal Tirta Samudra XXXVI berlabuh di zona karantina 2 mil lepas pantai laut Kumai, Kabupaten Kobar, diketahui 12 ABK kapal tersebut terkonfirmasi positif Covid-19. (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

PANGKALAN BUN – Sebanyak 12 Anak Buah Kapal (ABK) Tirta Samudra XXXVI terkonfirmasi positif Covid-19, saat ini mereka mendapat pengawasan kesehatan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

Kasi Pengendalian Kekarantinaan dan Surveilance Epidemiologi (PKSE) KKP Kelas III Sampit, Wilayah Kerja Pangkalan Bun, Sahuri mengatakan, Kapal Tirta Samudera XXXVI yang bertolak dari Gresik tersebut diisi oleh 14 orang kru.

Bacaan Lainnya

Saat kapal memasuki perairan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kantor Kesehatan Pelabuhan mendapat laporan dari agen kapal tersebut bahwa ada 2 ABK yang sakit dengan keluhan batuk-batuk.

”Kami mendapat laporan ada dua ABK yang sakit dengan gejala batuk-batuk itu tanggal 8 Juli 2021, kemudian kita minta mereka melakukan cek rapid antigen di Klinik Permata Ibu keesokan harinya,” ujarnya, Minggu (18/7).

Dari hasil rapid antigen tersebut diketahui hasilnya positif dan kemudian mereka diminta melanjutkan RT-PCR dan hasilnya ke dua ABK TS terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga :  Ada Warga Sempat Menolak Vaksinasi

Menurutnya, ke dua ABK tersebut langsung mereka rujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Imanuddin, Pangkalan Bun, lantaran keduanya ada mengalami sesak nafas.

Setelah mengetahui bahwa dua ABK Tirta Samudra XXXVI terkonfirmasi positif Covid-19, kemudian kru lainnya dilakukan tracking dan dilakukan swab PCR dan hasilnya 10 orang lainnya terkonfirmasi positif Covid-19. “Jadi yang positif Covid-19 berjumlah 12 orang dengan rincian 2 orang menjalani isolasi di RSSI Pangkalam Bun dan 10 rang menjalani isolasi mandiri di dalam kapal, sementara yang ABK yang negatif kita pisahkan dari kapal,” terangnya.

Ia menegaskan bahwa saat ini Kapal Tirta Samudra XXXVI tidak diizinkan untuk memasuki perairan Pangkalan Bun dan beraktivitas serta dalam pemantauan aparat terkait. Kapal tersebut labuh di zona karantina dua mil dari lepas pantai.

Disebutkannya, mengingat bahwa 10 ABK yang menjalani isolasi mandiri di atas kapal TS XXXVI tanpa gejala, maka tidak ada penangan khusus dan hanya dipantau tiap hari serta mereka kita rekomendasikan untuk berjemur, olahraga ringan di kapal 15 sampai 30 menit, peningkatan asupan gizinya serta pemberian obat oral seperti vitamin dan obat symtomatik.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *