Badai Petir Sambangi Kotawaringin Barat 

BMKG: Empat Jam Ada Ribuan Petir Menyambar

badai petir kotawaringin barat kalteng
Ilustrasi: Petir Menyambar. (Reza Mengantar/Manado Post/Jawa Pos Group)

PANGKALAN BUN – Suasana mencekam dirasakan warga Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) akibat hujan yang disertai petir dan suara petir bersahutan. Suasana Mencekam makin meningkat tatkala listrik PLN mengalami blackout (padam total), beruntung tidak lama kemudian listrik kembali nyala dan warga bisa bernafas lega di tengah badai petir.

Informasi yang dihimpun, akibat badai petir tersebut belasan instalasi listrik pelanggan PLN rusak. Rata-rata petir menyambar  MCB hingga hangus.

Sumber petugas PLN juga menerangkan bahwa mereka mendapat informasi ada salah satu warga di Jalan Mangga, kawasan Pasar Palagan Sari yang terkena imbas sambaran listrik yang mengenai MCB pada meteran listrik mereka. “Kalau dihitung bisa mencapai belasan titik, untuk tugas saya saja sejak pagi memperbaiki sebanyak 8 titik rumah, dengan kerusakan yang bervariasi tetapi rata-rata MCB yang tersambar petir,” kata salah seorang petugas lapangan PLN yang tidak mau menyebutkan identitasnya.

Saat dikonfirmasi, Kepala Stasiun Meteorologi (Stamet) Bandara Iskandar Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat Aqil Ikhsan, membenarkan fenomena alam yang terjadi  merupakan badai petir. “Betul, ada belokan angin dan konvergensi sehingga menambah pertumbuhan awan dan peningkatan curah hujan, sehingga terjadi badai petir,” ujarnya, Minggu (7/11).

Baca Juga :  Dua Pemotor di Pangkalan Bun Sekarat setelah Adu Kuat

Dijelaskannya, badai petir juga disebabkan oleh Sea Surface Temperatur (SST) yang juga mengalami peningkatan sehingga menambah massa uap air. Kondisi indek enso-0,80 artinya kondisi La Nina.

Potensi petir dapat berlanjut saat hujan sedang hingga lebat dan untuk wilayah Kobar berapa kali sambaran petir yang terjadi dapat dideteksi jumlahnya dengan alat yang dimiliki selama radius masih dalam jangkauan alat tersebut. “Dari alat yang terpantau semalam dari jam 20.00 hingga 00.00 terpantau ada 6168 kali sambaran petir,” lanjutnya

Menurutnya terdapat 2928 sambaran bertipe (CG-) Cloud to ground negative (Muatan yang di induksikan kepermukaan muatan negatif), 1818 sambaran bertipe (CG+) Cloud to ground positif (Muatan yang di induksikan kepermukaan muatan positif), dan 1422 sambaran bertipe (LC) Low cloud (Tidak menginduksi sampai kepermukaan hanya di dalam awan)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *