PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Meskipun sudah sering dilakukan penertiban oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kotawaringin Barat, namun masih ada badut-badut yang berkativitas di jalan umum Kota Pangkalan Bun dan sekitar lampu lalu lintas.
Mereka sering muncul pada malam hari, mengharapkan iba dari pengendara yang berhenti saat lampu merah.
Kepala Seksi Operasional dan Pengendalian Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kobar Gusti Muhammad Rois mengatakan, kemunculan badut-badut baru yang beraktivitas di lampu merah sudah terpantau oleh mereka, dan mereka menunggu waktu yang tepat untuk melaksanakan penertiban.
“Sudah kita pantau, dan kita menunggu waktu yang tepat untuk melakukan penindakan terhadap mereka,” ujarnya, Jumat (19/7/2024).
Menurutnya, badut-badut yang ada sekarang merupakan pemain baru yang datang dari luar kota Pangkalan Bun. Ditengarai mereka ini menyewa kostum dengan biaya perhari Rp50 ribu.
Gusti mengungkapkan selama 2024 ini, Satpol PP Kobar telah melakukan penindakan dan mengamankan badut sebanyak 7 orang, dan ada beberapa pengamen dan pengemis.
Tindakan terhadap mereka, selain disita alat pendukung aktivitasnya, juga diberikan surat pernyataan agar tidak melakukan kegiatan mengemis di jalan raya dengan berkostum badut.
“Pakaian badut hasil sitaan kita masih amankan di gudang, ada juga alat musik, badut-badut ini menyewa kostum kepada seseorang dengan sistem harian,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu warga Kotawaringin Barat Berliano, juga meminta agar para badut di lampu lalu lintas ini segera diamankan, karena tindakannya dinilai mendidik masyarakat untuk bermental pengemis.
Ia menegaskan, mereka sebagai masyarakat Kutaringin adalah masyarakat pekerja keras, dan bukan bermental pemalas.”Budaya kami bukan budaya malas, kami sanggup berhari-hari bekerja dalam hutan demi sesuap nasi, hasil keringat kami. Jadi hilangkan mental pengemis dari Pangkalan Bun,” tegasnya. (tyo/gus).