”Kecamatan Mentaya Hulu paling parah. Ada 2.141 KK yang tersebar di 14 desa dan satu Kelurahan Kuala Kuayan terendam banjir,” kata Yephy.
Kecamatan terparah lainnya di Telaga Antang, Bukit Santuai, Kotabesi, dan Parenggean. ”Telaga Antang merendam 1.111 KK yang tersebar di 10 desa, di Bukit Santuai 809 KK yang tersebar di 14 desa, dan Kotabesi ada 616 KK terendam banjir di 4 desa, dan di Parenggean ada lima desa satu Kelurahan Parenggean dengan total 574 KK terendam banjir,” katanya.
Yephy menuturkan, kondisi banjir di sejumlah kecamatan dikabarkan sudah mulai surut. ”Banjir di Kecamatan Antang Kalang, Bukit Santuai, Telaga Antang, Parengean, dan Mentaya Hulu dikabarkan mulai surut. Mudah-mudahan tidak terjadi hujan deras,” katanya.
Plt Camat Mentaya Hulu Asyari menambahkan, genangan banjir sudah mulai surut berkisar 15-20 cm dari sebelumnya yang mencapai 170 cm. ”Warga sudah mulai beraktivitas,” kata Asyari, seraya menambahkan, paket sembako dari Pemprov Kalteng sebanyak 2.580 paket sudah disalurkan melalui kades masing-masing.
Meski banjir surut, dia mengimbau masyarakat tetap waspada banjir susulan. ”Tetap waspada dan jaga kesehatan. Bagi warga yang merasa sakit segera melapor ke puskesmas atau pustu terdekat. Kita berdoa semoga bencana banjir ini cepat berlalu dan masyarakat dapat beraktivitas kembali dengan normal,” tandasnya. (ang/hgn/ign)