Bantaran Sungai Ini Bakal Semakin Cantik saat Malam

sungai
PASANG LAMPION: Warga bahu membahu menghiasi lampion warna-warni bertenaga Surya di jembatan bantaran Sungai Arut RT 06, Kelurahan Raja, Jumat (8/10). (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

PANGKALAN BUN – Semakin turunnya kasus Covid-19 di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) memotivasi Kelurahan Raja, Kecamatan Arut Selatan untuk menghidupkan kembali destinasi wisata yang sempat tenggelam dihantam pandemi.

Di kawasan RT 06, pemerintah kelurahan setempat bersama warga memasang lampion warna-warni, uniknya lampion tersebut menggunakan tenaga surya. Meski baru dimulai di RT 06, namun ratusan lampion bertenaga surya tersebut mampu mempercantik wajah jembatan di bantaran Sungai Arut pada malam hari.

Bacaan Lainnya

Lurah Raja, Kecamatan Arsel, Kabupaten Kotawaringin Barat, Indra Wibowo mengatakan lampion bertenaga surya tersebut merupakan inovasi yang digagas untuk menyiasati pemakaian listrik warga. “Daripada kita membebani masyarakat maka kita lakukan inovasi dengan membuat lampion dari tenaga surya yang lebih ramah lingkungan,” ujarnya, Sabtu (9/10).

Rencananya lampion bertenaga surya tersebut akan menghiasi sepanjang jembatan yang masuk wilayah administratif Kelurahan Raja sepanjang hampir dua kilometer. Namun, saat ini baru mulai terpasang di RT 06 yang dinilai lebih siap, hal itu bisa dilihat dari penataan wilayahnya yang sejauh ini sudah bersih dari jamban apung.

Baca Juga :  Siring Ambrol, Dinas PUPR Diminta Segera Tangani 

Kemudian kata dia, spot wisata bantaran sungai khususnya diwilayahnya sempat menjadi salah satu tujuan wisata alternatif masyarakat di Kobar dengan lorong rindunya. Begitu pula dengan kelotok hias susur sungai yang sempat trending, namun sejak pandemi melanda Bumi Marunting Batu Aji spot wisata tersebut meredup dan mati.

Ia berharap dengan penataan spot-spot wisata tersebut kedepannya akan kembali menggerakkan roda perekonomian masyarakat setempat. “Kita berusaha membangkitkan kembali spot-spot wisata tersebut dengan tampilan baru, kalau dulu lampu hias sekarang lampion hias,” bebernya. (tyo/sla)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *