Menurut Setyo, kejadian semacam itu baru kali ini terjadi di wilayah kerjanya. Dirinya pun merasa prihatin dengan adanya peristiwa pembuangan bayi tersebut. “Yang saya tahu, kejadian baru ini, langsung dibawa ke puskesmas,” tambahnya.
Dirinya tidak dapat memastikan apakah pembuang bayi tersebut warga sekitar Puskesmas Ketapang II atau bukan. Berdasarkan keterangan dari tenaga kesehatan, tidak ada ibu hamil yang akan melahirkan.
“Makanya saya tanyakan, ada atau tidak perkiraan ibu-ibu hamil yang mau melahirkan. Menurut mereka, tidak ada. Susah kita menentukan yang seperti itu. Sedangkan kalau dari pemeriksaan hari ini, tidak ada ibu-ibu yang mau mengarah melahirkan,” ungkap Setyo.
Menurutnya, sempat ada seorang ibu yang mengaku menemukan bayi itu dan memaksa ingin mengambilnya. Namun dirinya menjelaskan bahwa ada aturan dalam mengadopsi bayi.
“Ada satu orang, dia mau mengambil paksa, ngakunya dia yang menemukan,”tuturnya.
Dengan tegas Setyo menolak permintaan dari wanita tersebut. “Saya tidak mengijinkan untuk itu, saya bilang ini manusia yang ada prosesnya dan ini masih dalam pengawasan kami untuk dirawat. Nanti proses adobsinya bagaimana, itu urusan dengan polisi,” jelasnya.
Kapolsek Ketapang Kompol Samsul Bahri membenarkan adanya penemuan bayi. Polsek menerima laporan dari Anisa Fitri sekitar pukul 14.30 WIB. Dari pemeriksaan yang dilakukan anggota kepolisian, ditemukan barang bukti celana pendek berwarna merah maroon, kardus, dan tikar.
“Pelapor (Anisa) berniat ingin bekerja tiba-tiba melihat warga ramai berkumpul di Gang Suhada. Setelah itu, pelapor mendekati kerumunan dan melihat bayi berada di pinggir parit yang dibuang oleh orang yang tidak diketahui. Pelapor kemudian melaporkan ke Polsek Ketapang dan mengevakuasi bayi ke Puskesmas Ketapang II,” katanya.
Pihaknya akan mengusut kasus tersebut dengan melakukan penyelidikan, termasuk memeriksa sejumlah saksi terkait. “Masih kami selidiki, apakah sengaja dibuang atau karena hasil perbuatan hubungan terlarang,” tandasnya.