Begini Pergerakan Arus Mudik Jelang Natal dan Tahun Baru di Sampit dan Palangka Raya

Pemesanan Tiket Pesawat Penuh, Ratusan Orang Tinggalkan Sampit

Pergerakan arus mudik menjelang perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 mulai terlihat sejak pertengahan Desember
BERLAYAR: Ratusan penumpang berlayar dari Pelabuhan Sampit menuju Semarang, Senin (13/12). (IST/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Pergerakan arus mudik menjelang perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 mulai terlihat sejak pertengahan Desember ini, terutama melalui jalur udara. Calon penumpang mulai memesan tiket keberangkatan pada H-7 Natal hingga tahun baru.

Manajer Wings Air Sampit Erwin Septiadi mengatakan, keterisian penumpang sejak awal Desember untuk rute Sampit – Surabaya dan sebaliknya selalu penuh.

Bacaan Lainnya

”Penumpang mulai stabil sejak pertengahan September. Keterisian penumpang Oktober mencapai 65 persen dari kapasitas tempat duduk. November naik 70 persen. Desember ini naik 80 persen. Dari tanggal 2-15 Desember, penumpang yang pesan sudah penuh,” kata Erwin.

Erwin menuturkan, kemungkinan hingga akhir tahun dan awal tahun 2022, penumpang yang memesan tiket pesawat akan terus ada. ”Kemungkinan sampai akhir tahun penumpang full,” ujarnya.

Baca Juga :  Sudah Divaksin, Sejumlah Tenaga Kesehatan di Kotim Positif Covid-19

Wings Air membuka operasional penerbangan setiap hari. Calon penumpang yang menggunakan pesawat kebanyakan pegawai di instansi pemerintahan dan karyawan perusahaan sawit.

”Perekonomian di Kotim dari sisi penerbangan sudah bagus dan terus membaik. Tentunya ini tak lepas dari kebijakan pemerintah yang memberikan kelonggaran bagi pelaku perjalanan karena pertimbangan kasus Covid-19 yang semakin melandai,” ujarnya.

Setiap pelaku perjalanan masih diwajibkan melakukan tes pemeriksaan kesehatan. Bagi pelaku perjalanan yang sudah menjalani vaksin lengkap dosis 1 dan 2, diperbolehkan hanya rapid tes antigen. Sementara bagi pelaku perjalanan yang baru melakukan vaksinasi dosis 1, diwajibkan melakukan tes PCR.

”Kebijakan pemerintah sudah semakin mudah. Hanya saja, ada calon penumpang yang masih ragu ketika membawa anak usia 12 tahun. Apalagi yang masih balita. Itu memang dibolehkan melakukan perjalanan udara, tetapi wajib tes PCR. Ini yang masih jadi pertimbangan, karena mereka kasihan dengan anaknya yang harus tes swab dengan memasukkan alat ke hidung dan tenggorokan,” katanya.

Ramainya penerbangan juga terlihat di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, kemarin. Calon penumpang tak hanya di sekitar Palangka Raya, namun juga dari sejumlah kabupaten di Kalteng.



Pos terkait