Belum Ada Sebulan Traffic Light Jembatan Sungai Arut Sudah Mati

macet
Lampu pengatur lalu lintas baik dari arah Kotawaringin Lama maupun dari arah Bundaran Tudung Saji yang tidak berfungsi mengakibatkan kesemrawutan kendaraan yang melintas

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Belum juga satu bulan dipasang, lampu pengatur lalu lintas atau traffic light di jembatan Sungai Arut, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), sudah tidak berfungsi.

Lampu pengatur lalu lintas baik dari arah Kotawaringin Lama maupun dari arah Bundaran Tudung Saji yang tidak berfungsi mengakibatkan kesemrawutan kendaraan yang melintas, terutama ketika ada truk-truk besar yang beriringan menuju arah Kotawaringin Lama maupun sebaliknya.

Bacaan Lainnya

Padahal lampu pengatur lalu lintas itu dipasang agar truk yang lewat di jembatan dapat bergantian, mengingat jembatan tersebut sudah mengalami penurunan kekuatan. Kondisi jembatan tersebut seolah tidak dipedulikan oleh pengguna jalan.

Warga Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Teguh menyampaikan keberadaan lampu pengatur lalu lintas mampu mengurangi beban berat ketika truk bermuatan yang melebihi tonase lewat. Selain itu, kendaraan lebih teratur dari dua arah.

Baca Juga :  Banjir Bikin Rusak Jalan Jenderal Sudirman Pangkalan Bun

“Suka tidak suka harus diakui, paling bandel adalah truk tangki maupun truk logistik, kadang mereka main terobos meskipun lampu dalam posisi menyala merah,” ungkapnya, Minggu (24/3/2024).

Menurutnya, ada lampu pengatur lalu lintas saja diterobos oleh mereka, apalagi saat ini lampu lalu lintas sedang tidak berfungsi. Akibatnya, truk yang datang dari arah Bundaran Tudung Saji dan arah Kolam tidak ada yang mengalah sehingga terjebak di tengah badan jembatan. Kondisi tersebut mengakibatkan kemacetan panjang dari dua arah, dan kemacetan berlangsung hingga belasan menit setelah salah satu truk mengalah untuk mundur.

“Satunya mundur, meski risiko besar karena tepat di pintu jembatan jalannya rusak, bergelombang, kendaraan roda dua dan empat di belakangnya mengalah mundur karena takut bila truk terbalik,” imbuhnya.

Warga lainnya, Ifan, berharap agar pengawasan dapat dilakukan untuk menertibkan kendaraan yang melintas, karena selama ini tidak pernah terdengar penindakan terhadap truk di jalan provinsi tersebut.

“Harus lebih tegas terhadap mereka, apalagi banyak plat luar daerah dan banyak juga truk yang tidak memasang plat nomor,” pungkasnya. (tyo/yit)



Pos terkait