Bentrok Berdarah akibat Sengketa Lahan di Kotim Akhirnya Pecah

Satu Tewas, Sejumlah Korban Lain Luka Berat

ilustrasi bentrok 1
ilustrasi

SAMPIT, radarsampit.com – Sengketa perkebunan antara Hok Kim alias Acen dengan Alpin Laurence di Desa Pelantaran, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, akhirnya berujung pertumpahan darah. Satu orang tewas saat bentrok terjadi di lahan konflik tersebut, Selasa (11/9/2023). Tragedi berdarah yang gagal dicegah setelah konflik itu terus berkepanjangan.

Informasi dihimpun Radar Sampit, bentrok bermula ketika kelompok Alpin Laurence merangsek masuk areal kebun yang tengah dikuasai kelompok Hok Kim. Hok Kim sendiri menurunkan sejumlah orang berjaga di lokasi.

Bacaan Lainnya

Pengerahan massa oleh Alpin Laurence sebagai upaya mengambil alih paksa kebun tersebut. Kelompok Alpin bertindak setelah keluarnya putusan Pengadilan Tinggi (PT) Palangka Raya yang menyatakan areal bersengketa dimenangkan Alpin Laurence dan kawan-kawan.

Informasi dihimpun, korban tewas bernama Saudi (38), dari Desa Kuala Tambangan, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Pria yang kehilangan nyawa itu dari kubu Alpin Laurence. Korban meninggal di lokasi kejadian dengan luka tebasan dan bacok di sekujur tubuhnya.

Baca Juga :  Kotim Kirim 40 Perwakilan Pemuda ke Palangka Raya

Selain korban tewas, sejumlah orang dari kelompok Hok Kim juga mengalami luka serius, di antaranya Hartoyo (33) dari Desa Tumbang Mangkup, Telaga Antang, Kotim, dan Deni (38) dari Parenggean. Adapun pelaku yang menyebabkan korban tewas masih dalam penanganan aparat.

Para korban luka berat dilarikan ke RSUD Pratama Wilayah Parenggean. Akibat bentrok berdarah tersebut, korban mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya akibat tebasan dan tusukan parang.

Akhmad Taufiq, salah satu kuasa hukum Hok Kim mengaku tak mengetahui persis kronologi kejadian hingga menewaskan satu orang. ”Informasinya kejadian ini terjadi tadi siang (kemarin, Red) dan pihak Hok Kim juga ada korban. Kalau tidak salah ada tiga orang terluka,” katanya.

Kapolres Kotim AKBP Sarpani saat dihubungi hanya menjawab singkat. Dia menegaskan pihaknya telah melaksanakan tindakan kepolisian sesuai SOP.

”Kami berharap semua pihak dapat menyikapi dengan bijak dan dapat menahan diri. Silakan menunggu hasil tindakan kepolisian dari Polres Kotim,” katanya.



Pos terkait