SAMPIT – Perum Badan Urusan logistik (Bulog) Subdrive Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menjalin kerja sama dengan pemerintah melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMDes) untuk menyosialisasikan beras fortivit. Hal itu dalam upaya membantu program pemerintah mengatasi permasalahan stunting.
Kepala DPMDes Kotim Hawianan menyambut baik sosialisasi beras bervitamin tersebut. Kegiatan itu juga dihadiri sejumlah kepala desa agar bisa meneruskan sosialisasi tersebut kepada masyarakat.
”Beras fortivit dari Bulog ini adalah beras yang baik untuk dikosumsi dan mengandung berbagai macam vitamin yang baik untuk tumbuh kembang anak,” tuturnya.
Selain sebagai makanan pokok, beras fortivit juga mengandung berbagai mikro nutrien, seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin B3, vitamin B6, asam folat vitamin B12, dan zat besi yang bermanfaat untuk kesehatan.
Hawianan berencana menyinergikan beras fortivit dengan berbagai program desa. Harapannya, dapat menekan stunting yang tinggi di Kotim. ”Beras ini bisa saja dibuat bubur sebagai makanan tambahan saat posyandu,” kata.
Sementara itu, untuk pembelian beras, menurutnya, bisa melalui dana desa. Melalui sosialisasi itu, kepala desa yang turut hadir juga bisa memahami dan menyosialisasikan kepada masyarakat dan memanfaatkan keberadaan beras tersebut.
Sementara itu, Kepala Perum Bulog Subdrive Sampit Rony Hadianto mengatakan, beras fortivit banyak keunggulan jika dibandingkan dengan beras biasa. Beras fortivit dijual dengan harga Rp 17 ribu per kilogramnya. Masyarakat bisa membelinya langsung ke kantor Bulog.
”Memang harganya lebih mahal dari beras biasanya, tapi banyak keunggulan karena mengandung vitamin, sehingga diharapkan kehadiran beras ini dapat mencegah stunting di Kotim,” tandasnya. (yn/ign)