Setiap desa dan kelurahan juga telah memiliki relawan pemadam kebakaran yang dibentuk oleh BPBD pada tahun lalu yang dinamakan relawan masyarakat peduli api (MPA). Setiap kecamatan terdiri dari dua MPA yang masing-masing memiliki 30 personel.
“Personel sudah kita nyatakan siap. Di setiap desa dan kelurahan kami memiliki relawan pemadam api yang dibentuk kecamatan dan ada juga yang dibentuk oleh BPBD menggunakan dana DBH DR. Bahkan, saya mengapresiasi ada relawan mandiri di Kelurahan MB Hilir yang menyiapkan peralatan pemadaman kebakaran yang sangat membantu dalam proses pemadaman kebakaran,” ujarnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kotim Agus Mulyadi mengatakan, hingga saat ini BPBD Kotim belum menetapkan status siaga karhutla. “Di awal Januari memang terjadi kebakaran beberapa kali, tetapi kita belum dapat putuskan penetapan status, karena berdasarkan dari BMKG, Kotim masih masuk musim hujan dan beberapa hari ini masih hujan. Sehingga, penetapan status siaga karhutla akan ditetapkan sekitar Mei atau Juni 2023 tepat saat sudah masuk musim kemarau,” tandas Agus. (hgn/yit)