BI Prediksi Ekonomi Kalteng Melambat

Yura Adalin Djalins
Yura Adalin Djalins

“Pertumbuhan ekonomi Kalteng yang impresif pada triwulan ini didukung oleh sektor pertanian, pertambangan, dan industri pertambangan. Pertumbuhan Kalteng juga disokong oleh kinerja ekspor yang kian membaik, khususnya oleh sektor pertambangan yang kontribusinya pada total ekspor Kalteng (79persen) pada tahun 2022 meningkat dibandingkan pada tahun 2021 (68persen),”paparnya, Rabu (18/1) kemarin.

Yura melanjutkan, pada sisi lain di tahun 2022 Kalimantan Tengah berhasil mengendalikan tekanan inflasi dari VF Disagregasi Inflasi Historis. Kalteng mengalami inflasi 6,32persen ytd, lebih tinggi dibandingkan dengan 2021 3,32persen. Menurutnya Inflasi didorong oleh beras akibat pasokan masih terbatas dari hama tungro dan banjir.

Bacaan Lainnya

Selain itu, kenaikan harga bensin bersubsidi awal September juga meningkatkan tekanan inflasi. Meskipun begitu, berkat berbagai upaya menekan inflasi dengan kegiatan seperti operasi pasar dan tanam cabe, Kalteng mampu turun dari peringkat 2 ke peringkat 9 inflasi nasional.

Baca Juga :  Kenaikan Harga Beras Kerek Inflasi dalam Negeri

Dipaparkannya pula, untuk mengendalikan inflasi, Kalteng menggunakan strategi 4K. Pertama, keterjangkauan harga dilaksanakan dengan pelaksanaan operasi pasar serta kebijakan distribusi LPG 3 Kg. Kedua, ketersediaan pasokan disokong dengan kegiatan penanaman dan pengadaan komoditas pangan.

Ketiga, kelancaran distribusi dilakukan dengan rencana pembangunan pabrik penggilingan beras di Kabupaten Kotim. Keempat, komunikasi efektif dilakukan dengan sosialisasi kepada masyarakat mengenai isu inflasi secara offline dan online. (daq/gus)



Pos terkait