BRILink, Merajut Inklusi Keuangan hingga Pelosok Negeri  

BRILINK
MAJU PESAT: Fahrul Raji menyiapkan uang tunai di gerai BRILink Arza Jaya, Jalan Muchran Ali, Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Minggu (19/11/2023)

Oleh:  HERU PRAYITNO, Sampit | radarsampit.com

Fahrul Raji mampu menepis anggapan negatif bahwa BRILink hanya cocok di pelosok yang jauh dari kantor perbankan. Dia justru punya 37 karyawan dan memiliki beragam sarana kegiatan sosial yang semua dibiayai dari keuntungan menjadi Agen BRILink di dalam kota.

Bacaan Lainnya

Uang ratusan juta rupiah tertumpuk di atas meja agen BRILink Arza Jaya, Jalan Muchran Ali, Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Minggu siang, 19 November 2023. Fahrul Raji bersama karyawannya menghitung dengan hati – hati. Setelah memastikan jumlahnya tepat Rp 450 juta, Fahrul menyerahkan kepada Baehaqi, pengepul sawit asal Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur.

BRILink Arza Jaya rutin melayani Baehaqi yang melakukan tarik tunai untuk membayar sawit dari para petani, terutama saat libur akhir pekan.  ”Hari Sabtu dan Minggu tetap dilayani. Saya tinggal telepon Fahrul, uang langsung disiapkan,” kata Baehaqi yang kerap tarik tunai di BRILink Arza Jaya.

Tak hanya Baehaqi yang melakukan tarik tunai dalam jumlah besar di BRILink Arza Jaya Group. Ada lima pengepul sawit lainnya melakukan transaksi rutin dalam jumlah gede. Ada pula pengepul sarang walet yang melakukan hal serupa. Ini membuat kebutuhan uang tunai di Arza Jaya sangat besar.

Baca Juga :  Pilkades Akan Digelar di 77 Desa, Ini Daftar Lengkap Desanya

Fahrul, pemilik BRILink Arza Jaya, mengatakan bahwa pengepul kelapa sawit dan sarang walet perlu uang tunai dalam jumlah besar setiap hari. Untuk mengimbangi permintaan uang tunai dalam jumlah besar, Fahrul memberikan layanan jemput bola bagi para pedagang sembako dan toko bangunan yang ingin setor tunai.

”Misalnya mereka ingin setor Rp 50 juta, uangnya saya jemput. Saya dapat uang tunai, sementara mereka tak perlu repot-repot setor ke bank. Kalau uang jumbo disimpan di toko, ada risiko kemalingan,” ujarnya.

Dalam sehari, Fahrul bisa membukukan rata-rata 2.000 transaksi dengan volume Rp 2 miliar per hari. Ketika tanggal muda atau saat musim gajian, transaksi naik 50 persen. ”Saat tanggal muda atau saat musim gajian, bisa mencapai 3.000 transaksi per hari. Ada lonjakan karena saya juga melayani karyawan perkebunan kelapa sawit. Saya punya mobil BRILink yang blusukan ke perkebunan sawit saat musim gajian,” ujar pria berusia 33 tahun ini.



Pos terkait