”Sekarang fee base income saya dari BRILink lumayan besar, bisa menghidupi puluhan karyawan. Ini lebih gede dari penghasilan toko sembako,” ungkapnya.
Dengan memiliki 15 gerai BRILink, Fahrul juga membuka lapangan pekerjaan baru. Dia mempekerjakan 40 orang yang dibagi menjadi dua shift, yakni pagi sampai sore, dan sore sampai malam.
Kini, Fahrul juga lebih leluasa melaksanakan kegiatan sosial. Sebagian penghasilan BRILink digunakan untuk pengadaan ambulans. Armada ini dimanfaatkan untuk mengantar warga ke rumah sakit atau mengevakuasi korban kecelakaan lalu lintas.
Peralatan pemadam kebakaran pun dimiliki Fahrul untuk menangani kebakaran di permukiman maupun kebakaran lahan yang marak terjadi saat kemarau.
”Saya punya belasan relawan untuk mengoperasikan ambulans dan perlatan damkar. Saya juga membuka TPQ secara gratis untuk anak-anak mengaji. Saya yang menggaji pengajarnya. Semua kegiatan sosial ini dibiayai dari sebagian keuntungan BRILink. Bisa dibilang, ini sebagai bentuk CSR BRILink Arza Jaya Group,” kata Fahrul.
Jika Fahrul fokus membuka BRILink di perkotaan, beda halnya dengan Martawan yang membuka BRILink di Desa Kabuau, Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur, sejak 2015.
Ide membuka BRILink di pelosok muncul saat warga desa dan karyawan perkebunan kelapa sawit harus bersusah payah mengambil uang tunai ke Ibukota Kecamatan Parenggean yang waktu tempuhnya sekitar 30 menit. Sedangkan ke Kota Sampit, perlu waktu dua jam perjalanan.
Martawan melihat, BRILink di daerah perkebunan kelapa sawit berperan besar dalam mendekatkan layanan perbankan kepada nasabah. Apalagi mayoritas karyawan sawit adalah perantau yang rutin transfer uang ke keluarganya di Jawa.
”Ini terlihat dari jumlah transaksi saat tanggal muda atau musim gajian yang mencapai Rp 200 juta per hari. Transaksi tertinggi adalah transfer, disusul tarik tunai. Kalau hari biasa, hanya sekitar 30 transaksi,” ungkapnya.
Dengan menjadi Agen BRILink, Martawan mendapatkan fee base income rata-rata Rp 500 ribu per hari. Kini, Martawan bisa membeli mobil, membangun rumah, dan membeli kebun sawit seluas 2 hektare dari keuntungan usaha BRILink.