Kemudian, periksa nama hotspot secara cermat. Beberapa pelaku kejahatan siber terkadang berada selangkah di depan, jadi alih-alih terhubung ke jaringan Wifi publik, Anda justru terkoneksi dengan jaringan buatan mereka sendiri, dengan nama serupa.
Sebelum bergabung dengan jaringan publik baru, luangkan waktu sejenak untuk memeriksa nama koneksi yang tersedia. Periksa dengan cermat urutan kata yang benar, penggantian huruf dengan angka yang bentuknya mirip, garis bawah ekstra, dan sebagainya.
Selain itu, pastikan juga untuk menonaktifkan koneksi otomatis ke Wifi. Hal ini dikatakan bisa membuka kesempatan bagi para pelaku kejahatan siber untuk menyebarkan malware atau melakukan pencurian kata sandi.
Untuk menghindari insiden seperti itu, pastikan untuk selalu mematikan Wifi saat Anda tidak menggunakannya.
Nonaktifkan koneksi otomatis ke jaringan dengan cari opsi di pengaturan Wifi Anda dan lupakan jaringan Wifi publik segera setelah Anda selesai menggunakannya.
Hindari juga Wifi yang tidak tepercaya untuk layanan yang memerlukan otentikasi. Usahakan untuk selalu menggunakan jaringan rumah atau perusahaan yang aman ketika akan memasukkan akun bank, paspor, atau detail sensitif lainnya.
Jika keadaan mengharuskan Anda segera memeriksa saldo dan urusan perbankan, gunakanlah data seluler. Bahkan jika Anda berada di luar negeri dan biaya roaming tinggi, kehilangan informasi melalui titik akses berbahaya akan jauh lebih merugikan.
Terakhir, pasang solusi keamanan untuk melindungi saluran komunikasi Anda. Cara paling pasti untuk menjaga perangkat Anda tetap aman saat menggunakan Wifi publik adalah dengan melengkapinya dengan perlindungan yang andal sebelumnya.
Aplikasi jaringan pribadi virtual (VPN) melindungi privasi Anda dengan mengenkripsi data sebelum mengirimnya ke router, menjaganya tetap tersembunyi. Dengan memasang teknologi ini, bahkan Wifi publik pun aman.
Saat memilih solusi koneksi aman, pastikan Anda memercayai vendor pengembang. Pilih perusahaan terkemuka yang tidak akan menyimpan dan menjual data Anda.(JPG)