SAMPIT – Sebanyak 350 personel gabungan TNI dan Polri dikerahkan mengamankan aksi demo mahasiswa di gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rabu (13/4).
Kapolres Kotim AKBP Sarpani mengatakan, ratusan personel gabungan dikerahkan dan ditugaskan untuk mengamankan dan mencegah adanya penyusup (Perusuh,Red) di tengah-tengah peserta demo.
”Para personel gabungan ini kami kerahkan untuk melakukan pengamanan di kawasan gedung DPRD Kotim. Apa bila ada kelompok-kelompok datang, kami hentikan dan diperiksa,” kata Sarpani.
Dia juga sempat mengimbau mahasiswa untuk tidak memberikan tempat kepada provokator. Sebab, momentum demo kerap dimanfaatkan penyusup untuk membuat kerusuhan.
”Kami akan kawal mahasiswa yang melakukan aksi demo. Tapi kami tidak ingin ada anarkis. Apa bila ditemukan (aksi anarkis) akan kami tindak tegas,” ujar orang nomor di Polres Kotim itu.
Seperti diketahui, aksi demo mahasiswa menyampaikan aspirasi terkait infrastruktur, kenaikan bahan bakar minyak (BBM), dan kenaikan harga minyak goreng.
Mahasiswa mendesak lembaga legislatif dan eksekutif menangani persoalan ini supaya tidak semakin memberatkan masyarakat kecil, khususnya warga Sampit, Kabupaten Kotim. (sir/fm)