SAMPIT, radarsampit.com – Terjun ke dunia politik bagi Dikki Akhmar bukan sekadar coba-coba. Perlu pemikiran sangat matang bagi pria berlatar belakang pengusaha ini mengarungi politik yang penuh tantangan. Dia akhirnya kian memantapkan hati setelah begitu kuatnya desakan untuk segera memberikan solusi pada permasalahan yang dihadapi rakyat.
”Mohon maaf, saya melihat tidak banyak wakil rakyat yang benar-benar memperjuangkan kepentingan rakyat. Saya merasa prihatin, masih banyak berbagai macam persoalan di kalangan masyarakat yang belum memberikan solusi dan jawaban atas penyelesaian masalah yang dihadapi,” kata calon anggota legislatif DPR RI daerah pemilihan (Dapil) Kalteng dari PKS dengan nomor urut 1 ini, beberapa waktu lalu.
Berbagai persoalan itu dilihat dan dirasakan sendiri Dikki Akhmar saat turun langsung ”menjelajahi” Kalteng hingga pedalaman. Ada masyarakat yang tiap hari harus berjibaku dan resah pada keberadaan satwa liar, karena ekspansi perkebunan kebun sawit yang membuat habitat satwa rusak dan merambah ke permukiman warga.
”Ada juga yang saya dengar nelayan masih kesulitan mendapatkan solar dengan gampang. Akhirnya mereka ada yang harus beli oli bekas, yang kalau dipakai di kapal bisa menimbulkan bunyi meledak-ledak. Boro-boro cari ikan, yang ada mengusir ikan,” ujarnya.
Belum lagi persoalan perkebunan kelapa sawit yang hampir semua kabupaten di Kalteng menghadapi masalah. Dia mengaku memahami persoalan sawit dan ingin berupaya membantu masyarakat agar segera mendapatkan solusi dari masalah yang dihadapi.
Melalui pengalaman yang dimiliki, Dikki sukses mengelola cangkang sawit di Indonesia. Mulai dari keberhasilannya menyelesaikan pajak eksport, export barrier dan persoalan cangkang sawit lainnya yang dapat diselesaikan dengan baik. Kemampuanya dalam mengelola cangkang sawit berbuah manis, penjualan eksport cangkang dari 56 perusahaan anggota yang dipimpinnya meningkat pesat hingga 5,1 juta ton per tahun.