Dua Desa di Kotim Ini Dipilih Jadi Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak

dua desa dipilih
BIMTEK: Kegiatan pemetaan dan bimbingan teknis relawan sapa desa ramah perempuan dan peduli anak Kotim, Selasa (20/9). (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Dua desa di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) resmi menyandang status Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA). Kedua desa tersebut adalah Tumbang Bajanei di Kecamatan Telaga Antang dan Seragam Jaya di Kecamatan Seranau. Desa ini menjadi wujud komitmen pemerintah untuk melindungi perempuan dan anak.

Kepala Dinas  Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB ) Kotim Suparmadi berterimakasih kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan (PP) dan Perlindungan Anak (PA), serta partisipasi masyarakat yang telah memilih dan memberikan kesempatan kepada Kotim untuk menyandang menyandang status Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak.

Bacaan Lainnya

“Ini demi mewujudkan terpenuhinya hak-hak dasar perempuan dan anak sebagai warga negara Indonesia,” ujarnya saat menghadiri kegiatan pemetaan dan bimbingan teknis relawan sapa desa ramah perempuan dan peduli anak Kotim, Selasa (20/9).

Baca Juga :  Pemkab Kotim Dukung Usaha Perumahan, Bantu Penyediaan Sandang Warga

Suparmadi berharap dengan adanya pemetaan dan bimtek relawan sapa desa ramah perempuan dan peduli anak, dapat menjadi jalan yang baik untuk mewujudkan perlindungan bagi perempuan dan anak.  “Upaya ini juga merupakan wujud komitmen terhadap arahan Presiden Republik Indonesia dalam upaya peningkatan pemberdayaan perempuan dan kewirausahaan, peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan atau pengasuhan anak,” terangnya.

Kegiatan ini juga sebagai upaya penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak, penurunan pekerja anak, pencegahan perkawinan anak, yang nantinya diharapkan perwujudan di desa akan dilaksanakan melalui gerakan sahabat perempuan dan anak.

Kedepan tidak hanya di dua desa tersebut, namun akan dilanjutkan ke desa-desa lainnya di Kotim. Pada akhirnya kepedulian terhadap pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak akan terwujud.

“Sehingga perempuan dan anak akan mendapatkan keadilan dan kesetaraan dan selanjutnya akan terwujud desa yang ramah dan peduli terhadap perempuan dan anak,” tandasnya. (yn/yit)



Pos terkait