Dua Kematian Mendadak Gegerkan Warga

kematian
TRAGIS: Petugas Kepolisian serta Tim Satgas Covid-19 saat mengevakuasi jenazah seorang ABK Ldi sebuah hotel Jalan A Yani, Sampit, Senin (9/8). (IST/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Kabar kematian mendadak lantaran penyakit belakangan ini sering tersiar. Seperti terjadi Senin (9/8), terjadi dua peristiwa kematian mendadak warga di lokasi berbeda, yakni Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dan Kota Palangka Raya.

Di Sampit, seorang Anak Buah Kapal (ABK) bernama Syamsul Bahri (47), ditemukan tak bernyawa di sebuah kamar hotel nomor 202 kelas melati Jalan A Yani, Kelurahan Mentawa Baru Hulu, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.

Bacaan Lainnya

Rahman, salah seorang karyawan hotel menerangkan, yang bersangkutan sudah 3 hari menginap, sejak Sabtu (7/8). Dari tanda identitasnya, pria ini berasal dari Palembang, Sumatera Selatan, atas nama Samsul.

Menurutnya, almarhum datang bersama rekannya yang mengaku keponakannya. dan memesan kamar masing-masing untuk menginap. Saat masuk, keduanya terlihat dalam keadaan sehat tidak ada tanda-tanda sakit.

Diketahui pula,  almarhum merupakan Anak Buah Kapal (ABK) Tagboat Liliana 11 yang bersandar di sungai Mentaya, kawasan pelabuhan Sampit.

”Wajahnya tidak terlihat sama sekali sedang sakit, mereka terlihat sehat saja saat itu, ” ucap Rahman.

Baca Juga :  Begini Kondisi Ketenagakerjaan di Kalteng

Kemudian lanjutnya, petugas hotel baru mengetahui bahwa yang bersangkutan mengalami sakit asam lambung pada saat kejadian. Setelah diberi tahu keponakan almarhum tersebut, yang pertama kali mendapatinya dalam keadaan tak bernyawa.

Pihak hotel pun kemudian melapor ke pihak berwajib dan tak lama datang petugas mengevakuasi dengan mengenakan seragam Alat Pelindung Diri (APD). Jasad itu pun dibawa ke kamar mayat RSUD dr Murjani Sampit, untuk dilakukan pemeriksaan.

Sementara itu, Kapolsek Ketapang AKP Samsul Bahri membenarkan tentang penemuan jenazah tersebut.”Benar. Jenazah korban sudah dibawa oleh Tim Satgas Covid-19 ke RSUD dr Murjani Sampit,” ujarnya.

Diungkapkan pula, ABK tersebut telah meninggal dunia diduga karena sakit asam lambung. Ia menginap ke sebuah hotel untuk beristirahat hingga akhirnya ditemukan meninggal dunia sekitar pukul 12.10 WIB siang.

”Saat ini kami masih berkoordinasi dengan Tim Satgas Covid-19. Dari informasi yang kami terima, pihak medis tidak menemukan adanya tanda kekerasan di tubuh korban melainkan ABK ini meninggal karena sakit,” papar Samsul Bahri.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *