Sampai dengan tadi malam, pihaknya masih belum tahu jenazah mau dibawa kemana. Dan masih menunggu keputusan pihak keluarga korban dan kapten kapal.
Sementara itu di Palangka Raya, Muhdani (49) warga Jalan Sakan yang sehari-hari sebagai sopir angkot ditemukan tak bernyawa di dalam kendaraannya sendiri bernopol KH 340 AP di. Saat sedang terparkir di Jalan Sumbawa, Senin (9/8).
Kasus itu kini sudah ditangani Polsek Pahandut. Beberapa saksi dimintai keterangan dan jenazah akan dimakamkan di TPU Muslimin, dan disemayamkan langgar Al-Hikmah Jalan Sumbawa. Informasi dihimpun menyebutkan, almarhum diketahui sempat menderita stroke dan memang ada mengidap penyakit lainnya.
Kapolsek Pahandut AKP Erwin Togar Haasian membenarkan peristiwa itu. “Iya benar, beliau meninggal dunia di dalam angkot dan merupakan sopir angkot,” ujarnya.
Menurutnya, berdasarkan keterangan saksi diketahui korban selama ini menderita penyakit stroke. Dan kemarin merupakan serangan yang kedua. Serangan pertama beberapa tahun yang lalu hingga menyebabkan tubuh korban mati sebelah, dan tidak bisa beraktivitas seperti biasanya.
”Korban tidak pernah berobat di rumah sakit, namun berobat jalan dan pengobatan tradisional,” tambah Erwin.
Ia melanjutkan, berdasarkan keterangan saksi lagi, sebelum ditemukan meninggal dunia terakhir kali bertemu korban sekitar jam 12.00 WIB. Saat itu sedang makan bakso di dekat pangkalan dan saksi sempat menegur, agar almarhum jangan makan bakso lagi karena bisa kumat penyakitnya.
”Korban bilang makan sedikit saja. Masih berdasarkan keterangan saksi sebelumnya, korban sudah sekali terkena serangan stroke hingga badan korban lumpuh sebelah,” beber Erwin.
Erwin menambahkan, pihak Puskesmas Pahandut melakukan visum luar yang dipimpin oleh dr. Rini. Hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.
”Kita sudah lakukan olah TKP, memastikan penyebab kematiannya tidak ada tanda-tanda mencurigakan,” tandasnya. (sir/rm–106/daq)