PALANGKA RAYA – Perekonomian Kalimantan Tengah tetap tumbuh meski di tengah pandemi Covid-19 sebesar 3,40 pada 2021. Berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2021 tercatat mencapai Rp 170,0 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 yang mencapai Rp 102,3 triliun.
Dari sisi produksi, lapangan usaha informasi dan komunikasi mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 17,34 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 7,46 persen.
Di triwulan IV-2021 terhadap triwulan III-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 6,92 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai kategori pertambangan dan penggalian yang tumbuh sebesar 24,39 persen. Dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 17,15 persen.
Sedangkan pada triwulan IV 2021 terhadap triwulan IV-2020 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 7,61 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan terbesar terjadi pada Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar 47,96 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, semua komponen tumbuh yang tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) sebesar 14,53 persen.
”Ekonomi Kalteng tahun 2021 secara kumulatif tumbuh sebesar 3,40 persen. Dari seluruh lapangan usaha, hampir semua lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif kecuali kategori administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib yang mengalami kontraksi,” kata Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro, Senin (7/2).
Eko menyampaikan, di sisi lapangan usaha mengalami pertumbuhan terbesar adalah informasi dan komunikasi sebesar 17,34 persen dan jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 12,72 persen. Sementara itu, lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan serta industri pengolahan yang memiliki peran dominan mengalami pertumbuhan pertumbuhan masing-masing sebesar 2,92 dan 4,11 persen.