Radarsampit.com – Enam shio diprediksi akan memperoleh keberuntungan dan nasib baik pada Sabtu, 19 Juli 2025. Hari tersebut dalam kalender Tionghoa dikenal sebagai Hari Kehancuran, yang berada di bawah pengaruh Shio Kerbau Tanah (Ji Chou) dalam bulan Kambing Air di tahun Ular Kayu.
Dalam astrologi Tiongkok, Hari Kehancuran bukan berarti membawa kekacauan, tetapi merupakan momen penting untuk merombak hal-hal yang tidak stabil agar dapat dibangun kembali menjadi lebih kuat.
Kerbau Tanah membawa energi keteguhan dan ketahanan dalam fase pembersihan yang intens ini. Anda tidak perlu bertindak gegabah—cukup bersikap jujur terhadap diri sendiri. Bagi enam shio berikut, hari Sabtu menjadi momentum untuk membuka jalan menuju keberuntungan sejati.
1. Kerbau (Tahun lahir: 1949, 1961, 1973, 1985, 1997, 2009, 2021)
Hari Sabtu selaras dengan energi cabang duniawi shio Kerbau. Anda akan mengalami momen kesadaran yang kuat, entah itu tentang kebiasaan lama, batasan pribadi, atau kebenaran yang selama ini Anda hindari.
Begitu Anda berani meninggalkan sesuatu yang tidak lagi berguna, keberuntungan akan segera mengikuti. Bisa jadi dalam bentuk rutinitas baru yang lebih sehat atau keputusan finansial yang sebelumnya tak terpikirkan. Ruang yang Anda kosongkan akan segera terisi dengan sesuatu yang lebih bermakna. Keberuntungan telah menanti Anda, Kerbau.
2. Ular (Tahun lahir: 1953, 1965, 1977, 1989, 2001, 2013)
Hari Kehancuran kali ini mengajak Anda melepaskan dinamika dalam hidup yang terlalu menguras energi. Anda tidak perlu memutus hubungan atau berhenti bekerja, tetapi perubahan cara Anda menjalani hubungan atau pekerjaan itu bisa berdampak besar.
Ketika Anda mengurangi keterlibatan dalam sesuatu yang menyedot energi, Anda akan mendapat ruang bagi hal-hal baru yang memberi manfaat. Energi Anda kembali, hambatan menghilang, dan semangat lama yang sempat padam akan menyala kembali. Keberuntungan Anda datang lewat proses ini.
3. Babi (Tahun lahir: 1947, 1959, 1971, 1983, 1995, 2007, 2019)
Hari Sabtu membantu Anda menarik garis tegas pada sesuatu yang sebenarnya bukan tanggung jawab Anda. Entah itu beban emosional, urusan logistik, atau sekadar kebiasaan memperbaiki kesalahan orang lain.